Buruhtoday - Sweeping yang berujung bentrok antara Front Pembela Islam dengan warga
Kendal, Jawa Tengah mendapat perhatian serius dari Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY). SBY mengecam tindakan tersebut. Menurutnya,
ormas tak memiliki wewenang menjalankan hukum yang dimiliki Indonesia.
"Tidak boleh ada elemen apapun yang menjalankan hukum kita. Jangan sampai main hakim sendiri, dan melakukan pengrusakan apalagi membawa agama Islam. Islam itu tidak identik dengan kekerasan, Islam itu tidak main hakim sendiri, dan melakukan pengrusakan," kata SBY usai bukber bareng anak yatim di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (21/7).
SBY menilai tindakan sweeping FPI justru mencederai agama Islam sendiri. Banyak cara yang bisa digunakan untuk menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, tidak harus dengan kekerasan.
"Kita tidak memberikan toleransi apapun, terkait semua yang bertentangan dengan hukum. Mari kita cegah negara ini, untuk tidak melakukan hal-hal seperti itu lagi. Sebagai negeri tentram yang masyarakatnya saling menghormati," ajak SBY.
Selain itu, SBY mengimbau kepada masyarakat Kendal untuk tenang dan tak terpancing. Polisi akan memastikan kondisi aman untuk warga. "Segera direlokasikan, dan jangan sampai lagi terulang hal seperti ini," katanya.
"Tidak boleh ada elemen apapun yang menjalankan hukum kita. Jangan sampai main hakim sendiri, dan melakukan pengrusakan apalagi membawa agama Islam. Islam itu tidak identik dengan kekerasan, Islam itu tidak main hakim sendiri, dan melakukan pengrusakan," kata SBY usai bukber bareng anak yatim di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (21/7).
SBY menilai tindakan sweeping FPI justru mencederai agama Islam sendiri. Banyak cara yang bisa digunakan untuk menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, tidak harus dengan kekerasan.
"Kita tidak memberikan toleransi apapun, terkait semua yang bertentangan dengan hukum. Mari kita cegah negara ini, untuk tidak melakukan hal-hal seperti itu lagi. Sebagai negeri tentram yang masyarakatnya saling menghormati," ajak SBY.
Selain itu, SBY mengimbau kepada masyarakat Kendal untuk tenang dan tak terpancing. Polisi akan memastikan kondisi aman untuk warga. "Segera direlokasikan, dan jangan sampai lagi terulang hal seperti ini," katanya.
(sumber Merdeka.com)