Batam,Buruhtoday - Kehadiran Rieke Diah
Pitaloka yang berorasi di depan gedung Pemko Batam, Kamis (12/9/2013) siang membuat
ratusan buruh FSPMI lebih bersemangat.
Rieke Diah Pitaloka yang akrab dipanggil Oneng itu mendukung buruh menuntut kenaikan upah pada tahun 2014 sebesar 50 persen dari upah yang sudah berjalan saat ini. Menurutnya, kenaikan upah buruh sebesar 50 pesen sudah sangat layak, sebab upah adalah nyawa bagi buruh dan keluarganya.
Masalah UMK, menurut anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan itu adalah masalah serius. Karena itu masalah dapur rakyat.
Masih kata Rieke, kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh Pemerintah sangat berpengaruh terhadap hidup buruh. Akibat kenaikan BBM itu daya beli buruh menurun hingga 30 persen. Padahal, kenaikan BBM tak seharusnya dilakukan, karena defisit APBN masih bisa diselamatkan dari sektor lain.
"Defisit APBN bukan karena upah buruh, dan juga bukan karena subsidi yang diberikan kepada masyarakat. Sekarang, tak ada alan untuk tidak menaikkan upah buruh, harus naik," tegas dia.
Selain itu, Rieke juga mengatakan, pemerintah harus merevisi komponen KHL yang berjumlah 60 item. Menurut dia, komponen KHL untuk buruh itu dikisaran 80 sampai 122 item. Dan, KHL untuk buruh lajang juga harus dicabut, karena mayoritas buruh di Indonesia ini sudah berkeluarga.
"Komponen hidup layak buruh yang berjumlah 60 item itu harus direvisi. Kompenen KHL yang layak untuk buruh 80 sampai 122 item," tutupnya.
Usai melakukan orasi bersama ribuan buruh FSPMI
Batam, wakil rakyat yang duduk di Komisi IX DPR RI itu pun langsung bergegas
untuk melanjutkan kunjungannya di Batam. Disebut, hari ini Rieke juga akan
berangkat ke beberapa daerah lain sebelum bertolak ke Jakarta.
( don )
