Batam, Buruh Today – Ditengah hangatnya Ujuk rasa buruh menuntut kenaikan gaji,,ternyata masih juga didapati salah satu Industri rumahan sarang burung walet yang beromzet besar malah megupah pekerjanya dengan upah di bawah minimum kota (UMK) Batam.
Menurut seorang Ibu, salah satu pekerja yang enggan menyebut namanya itu menuturkan ,dia adalah salah satu pekerja sarang burung walet di ruko komplek Happy Garden blok D Nomor 128 itu,katanya dari mulai masuk kerja jam 7 pagi sampai jam 5 sore , ucapnya mereka hanya di bayar Rp 25 ribu /hari oleh pihak pegusaha ,itu kalau masih dari tahun pertama sampai ketahun ke empat, dari tahun ke empat dan seterusnya gaji perharinya akan di lebihkan.ucapnya.
Mirisnya penyampaian seorang ibu yang mengaku dua anak ini ,membuat Para Media berniat unruk menelusuri fakta yang sebenarnya.
Ketika menyambangi lokasi industri rumahan tersebut,Tampak ruko berlantai tiga itu lenggang,seperti tidak ada kegiatan,setelah media menungguin hampir 2 jam lamanya , akhirnya Para pekerja keluar dari pintu depan,padahal sebelumnya pekerja rutin keluar dari pintu samping,diduga pihak pengusaha telah mengetahui kedatangan para awak media.
Seperti diduga,industri rumahan sarang burung Walet ini juga tidak memiliki papan merek usaha, Sebab dilokasi tidak ada sama sekali nama bendera usaha ,padahal telah mempekerjakan lebih dari 20 orang dan telah beroperasi sekian lama.
Para awak media , mencoba meminta keterangan tentang jumlah banyak pekerja kepada seorang ibu yang menutup pintu ,yang diduga salah satu kerabat dari pemilik usaha tersebut , ibu paruh baya itu mengelak memberi keterangan ,katanya dirinya hanya seorang pembantu dan tukang masak di tempat itu.
“Saya enggak tahu ,saya tukang masak disini ” katanya sembari dengan wajah cuek.
Terkait Minimnya upah yang diberikan oleh pihak pengusaha sarang burung tersebut, Zarefriadi Kepala dinas Tenaga kerja kota Batam ,akunya baru mengetahui hal tersebut, dan berjanji akan menelusuri Usaha burung walet itu.
“Kita akan tindak lanjuti,tapi mohon datanya yang akurat,jangan ber andai-andai,sekarang ini mungkin belum bisa turun lapangan,kita masih fokus dengan tuntutan buruh yang baru melakukan unjuk rasa” kata Zarefriadi di kantornya pada tanggal 31/10 lalu.
Terhendusnya issu,yang katanya ada oknum pegawai Disnaker yang telah mengetahui aktivitas tersebut sebelumnya, Zarefriadi berjanji akan menindak tegas anggotanya kalau itu benar terjadi , apabila memang ada yang terbukti. “ Pasti , saya akan menindak tegas pegawai itu,jangan main-main dengan saya,itu sama saja mempermainkan hidup orang lain,laginya enggak betulah kalau gaji pekerja masih segitu “ Ucapnya mengakhiri .
Edit- Agus Budi Tambunan
Saya juga sebagai buruh di salah satu pt du bidang burung walet, saya juga mau bertanya dan memberi info, apakah saya bisa kontak lngsung dgn anda
BalasHapus