Buruhtoday - Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi
Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyiapkan aksi mogok kerja selama dua
hari pada akhir Oktober di sejumlah pabrik.
"Kami ingin menyuarakan aspirasi kami, tetapi tidak pernah didengar
atau ditindaklanjuti sehingga kami akan mogok kerja di pabrik tempat
kami bekerja," kata Sekretaris Jenderal KSPI Muhamad Rusdi di Bundaran
Hotel Indonesia (HI) Jakarta, Kamis (2/10).
Ia mengatakan aksi yang dilakukan di Bundaran HI merupakan aksi
pemanasan. Puncaknya, hampir dua juta buruh akan mogok kerja selama dua
hari jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Ribuan buruh tidak henti menyuarakan kepada Pemerintah yang saat ini
menjabat dan yang terpilih tentang peningkatan kesejahteraan buruh,
seperti penolakan kenaikan BBM, penaikan upah minimum sebesar 30 persen
hingga penambahan item kebutuhan hidup layak (KHL).
Kenaikan BBM, kata Rusdi, menjadi persoalan yang berdampak besar
terhadap kesejahteraan buruh karena setiap bulannya ada penambahan biaya
sebesar Rp500 ribu yang dibebankan pada buruh akibat kenaikan BBM.
Selain itu, upah minimum yang saat ini hanya Rp2,4 juta harus
dinaikkan sebesar 30 persen menjadi Rp3,2 juta selayaknya upah negara
berkembang lainnya.
Penambahan item KHL juga termasuk dalam tuntutan ribuan buruh karena
item KHL saat ini yang berjumlah 60 item kurang mencerminkan
kesejahteraan riil buruh. Penambahan item menjadi 84 item harus meliputi
kebutuhan rekreasi dan penampilan buruh, seperti minyak wangi atau
deodorant.
Jaminan kesehatan pada buruh pun dirasa masih belum terkelola dengan
baik karena masih banyak rumah sakit yang menolak pasien dengan jaminan
BPJS.
"Hanya 86,4 juta orang miskin yang dicover jaminan kesehatannya oleh
negara, sementara 50 juta orang miskin, termasuk pekerja informal yang
belum di-cover," katanya .(Metroterkini.com)