Jakarta,Buruhtoday - Cita-cita serikat pekerja/buruh untuk menambahkan komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) agar buruh menjadi lebih sejahtera yang dari 60 menjadi 84 item sangat sulit untuk ditembus, pasalnya hasil survei pasar menyebutkan jumblah konponen KHL saat ini hanya sebanyak 60 item masih relavan. sementara serikat pekerja/buruh menuntut agar kenaikan komponen KHL menjadi 84 item dimana ada tambahan seperti minyak wangi,lemari es,dispenser dan kipas angin.
" Nggak bisa, sulit terwujud. Survei yang kami lakukan berdasarkan peraturan menteri yang dasarnya 60 item masih relevan," ungkap Anggota Dewan Pengupahan DKI Jakarta dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Asrial Chaniago, Selasa (21/10).
Asrial menegaskan, komponen KHL yang sekarang berjumlah 60 masih dianggap cukup dan tidak perlu ditambah. Bahkan dari tahun ke tahun beberapa komponen KHL yang ada saat ini mengalami depresiasi atau penyusutan nilai.
Apalagi, menurut Asrial, periode waktu kenaikan komponen KHL dari 46 menjadi 60 baru dilakukan 2 tahun lalu. "Menurut pengusaha, 60 item sudah cukup. Kita bicara KHL. Bagi mereka (buruh) tentu kurang terus," tegasnya.
Asrial meyakini buruh tetap akan menuntut komponen KHL ditambah menjadi 84. Namun, tambahan KHL bukan perkara mudah karena ditentukan langsung oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui rapat dengan Dewan Pengupahan Nasional (DPN).
"Kalaupun ingin naik, silakan. Tapi kita tidak bisa sepihak menaikan item KHL menjadi 84. Kalau unsur buruh minta tambahan item KHL, bukan kewenangan kita. Yang membuat kebijakan adalah Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi," jelasnya. (MedanBisnis.com)