Batam,Buruhtoday.com - Walikota Batam " Ahmad Dahlan " di duga melakukan lobi-lobi UMK dengan tiga orang petinggi serikat pekerja di Restauran Sanur Batam center pada hari selasa siang(4/11/2014), akibat dari pertemuan tersebut serikat pekerja SPSI dan SBSI menyatakan tidak mengikuti aksi demo UMK hari ini (kamis,6-11-2014) sesuai dengan keputusan hasil rapat yang telah disepakati di dermaga sukajadi oleh empat serikat pekerja yang tergabung dalam Aliansi Serikat Pekerja Kota Batam pada tanggal 2/11/2014,lalu.
Hasil kesepakatan bersama Aliansi serikat pekerja Kota Batam untuk melakukan aksi demo hari ini (kamis,6/11/14) didepan kantor Wali Kota Batam tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan seluruh buruh Batam, pasalnya Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) ternyata tidak ikut dalam aksi tersebut.
Aksi demo itu hanya dilakukan oleh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Serikat Pekerja Nasional (SPN), Hal itu dikarenakan SPSI
merasa telah dijolimi oleh mantan ketua DPC K-SPSI ( Saiful Badri ) dan juga dari petinggi serikat FSPMI yang tidak komitmen dengan melanggar dari kesepakatan bersama di Dermaga sukajadi. mereka melakukan pertemuan dengan Walikota ' Ahmad Dahlan ' dengan cara tersebunyi di Restauran Sanur Batam Center.
Setia Putra Tarigan selaku ketua DPC FSP NIBA SPSI Kota Batam kepada wartawan dalam jumpa pers yang dilakukan dikantor DPC K-SPSI Batam center mengatakan, kami dari Serikat SPSI yang sudah tergabung dalam Aliansi Serikat Pekerja awalnya sudah sepakat untuk turun melakukan aksi demo untuk pengawalan UMK 2015 pada tanggal 6 November 2014 dan telah menyepakati beberapa poin.
Akan
tetapi kesepatan itu dilanggar oleh oknum kita sendiri yang mengaku masih aktif sebagai ketua DPC K-SPSI Batam (SB), pada tanggal 4 November 2014, Walikota Batam ' Ahmad Dahlan melakukan pertemuan tersembunyi dengan tiga orang oknum petinggi
serikat pekerja dikota Batam tersebut tanpa diketahui oleh serikat pekerja lainnya di Restauran Sanur Batam center.
" Ada apa Walikota Batam 'Ahmad Dahlan ' melakukan pertemuan tertutup dengan oknum
tertentu saja, seharusnya kalau Walikota mau melakukan pembahasan UMK 2015 itu kan kepada Dewan Pengupahan bukan yang lainnya, dan hal tersebut sudah salah arah ". kata Tarigan.
Setelah kita mendapat info akan adanya pertemuan tersebut, kita langsung mengutus anggota untuk melakukan pengawasan kelokasi, sehingga dalam pertemuan tersebut tidak berlangsung lama,dan akhirnya mereka membubarkan diri dari Restauran Sanur. katanya.
Setelah kita mendapat info akan adanya pertemuan tersebut, kita langsung mengutus anggota untuk melakukan pengawasan kelokasi, sehingga dalam pertemuan tersebut tidak berlangsung lama,dan akhirnya mereka membubarkan diri dari Restauran Sanur. katanya.
Hal pertemuan Walikota Batam dengan tiga orang oknum petinggi serikat pekerja tersebut juga sangat disayangkan Subri Wijanarko yang juga Ketua PC FSP Pariwisata SPSI Batam, Dia mengatakan bahwa Walikota Ahmad Dahlan sudah salah arah dengan mengundang Saiful Badri yang bukan lagi ketua DPC K-SPSI Kota Batam dan juga Dewan Pengupahan dari SPSI, jika ada
kebijakan yang ingin disampaikan Walikota, seharusnya melalui jalur
kepada Dewan Pengupahan serikat bukan kepada Saiful Badri,Prapto dan Jhoni.
Subri juga menegaskan, bahwa
jabatan Saiful Badri sebagai Ketua DPC K-SPSI telah berakhir pada Maret 2013. dan apapun yang menjadi keputusannya dengan mengatasnamakan SPSI, semua itu diluar tanggung jawab DPC K-SPSI Kota Batam.
Informasi ini sebenarnya naïf bagi kami seluruh pengurus dan anggota SPSI Kota Batam,namun apapun
resikonya dan demi kemajuan serta menjaga keutuhan serikat terpaksa kami
beritahukan kepada seluruh masyarakat kota Batam khusunya anggota SPSI.
" Perlu disampaikan, Kami Bukan kita tidak serius dalam memperjuangan UMK 2015.namun SPSI tetap akan turun aksi demo dengan mengerahkan seluruh anggota yang ada di kota Batam pada tanggal 10 nanti," tegasnya.
Kita juga tetap akan mengawal perjalanan UMK ini sampai di tingkat provinsi,karena kita tidak mau UMK 2015 di permainkan oleh mafia-mafia yang mencari kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan serikat pekerja " kata Subri yang juga didampingi ketua konfederasi SPSI lainnya.
Redaksi