Jakarta,Buruhtoday.com - Ribuan buruh yang tegabung dalam Konfedarasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) itu menuntut kenaikan upah dan menolak kebaikan harga minyak (BBM) subsidi, mereka melakukan aksi konvoi dengan berorasi mengelilingi Bundaran Hotel Indonesia,Jakarta Pusat menuju Istana Kepresidenan,(10/11).
Ferry Nurjali, salah satu ketua Konfederasi Serikat Pekerja
Seluruh Indonesia (KSPSI) mengatakan ada beberapa tuntutan buruh
yang disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Ketenagakerjaan
Hanif Dhakiri. dimana tuntutan tersebut adalah :
- Menolak kenaikan BBM
- Turunkan harga sembako yang sengsarakan buruh dan rakyat
- Naikkan pendapatan tidak kena pajak (PTKP)
- Cabut Inpres 9/2013 karena bertentangan dengan UU 13/2003
- Naikkan upah minimum di seluruh Indonesia rata-rata 35,2 persen
- Perbaiki fasilitas dan pelayanan BPJS Kesehatan.
- Wujudkan jaminan pensiun yang layak untuk pekerja
- Hapus outsourcing yang tidak sesuai dengan Permennakertrans 19/2012
- Cabut SE Menakertrans 04/VIII/2013
- Revitalisasi pengawasan ketenagakerjaan
- Batalkan pelaksanaan MEA 2015 di Indonesia
- Perubahan status hubungan kerja "Pekerja Penunjang" menjadi "Pekerja Tetap" sesuai UU 13/2003
Lebih jauh dikatakan, kehidupan buruh akan semakin sulit apabila
harga BBM dinaikkan, karena pasti akan mengerek harga-harga kebutuhan
pokok dan semakin menyengsarakan masyarakat.
“ Oleh sebab itu perwakilan dari KSPSI pada hari ini akan langsung
bertemu dengan menaker untuk menyampaikan aspirasi buruh,” ujar Ferry (Beritasatu.com)
Sementara Andi Gani Nenawea selaku Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) mengatakan, apabila tuntutan buruh itu tidak gubris oleh Presiden Joko Widodo maka buruh akan melakukan mogok nasional.
Ia pun sangat menyesalkan terkait keputusan Jokowi yang
akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Padahal, kata
Andi, saat ini harga minyak dunia sedang mengalami turun.
" Saya tidak tahu ini,
Jokowi dipesan sama siapa supaya BBM naik," kata Andi di Jalan Merdeka
Utara, Gambir, Jakarta Pusat.(Repoblika.co.id)
Redaksi