Batam,Buruhtoday.com - Nasib yang dialami lima orang karyawan outcourshing PT ISS Facility Services masih terkatung-katung, pasalnya pihak managemen diduga sengaja menahan absensi kehadiran kerja mereka yang diminta Dinas Tenaga Kerja Kota Batam.
Permasalahan yang dialami Firmus CS (5 orang) karyawan outcourching PT ISS Facility Services yang sudah berjalan selama tiga bulan terahir ini belum juga dapat diselesaikan Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, karena pihak managemen perusahaan (Dapit Aritonang) hingga saat ini belum juga memberikan bukti-bukti yang diminta Disnaker seperti absensi kehadiran karyawan tersebut agar dapat dilakukan perhitungan sisa kekurangan upah lembur selama mereka bekerja.
Ratna selaku pengawas Dinas Tenaga Kerja Kota saat dikonfirmasi dikantornya mengatakan, pihaknya sudah berulang kali meminta kepada managemen PT ISS supaya memberikan data-data yang dibutuhkan seperti absensi kaehadiran mereka sejak tahun 2012, namun pihak manamen berlasan bahwa bukti tersebut katanya sudah terbakar. katanya.
Kekurangan upah lembur yang dialami mereka (Firmus CS) menurut Dapit hrd PT ISS kepada Ratna, dalam satu hari itu kelima karyawan tersebut mendapat kelebihan 2 jam/hari, namun Ratna mengaku mengalami kesulitan untuk melakukan perhitungan kelabihan jam kerja lembur sejak mereka (Firmus CS) bergabung bekerja di PT ISS dikarenakan bukti tersebut hingga saat ini belum ada ditangannya.
" Saya tidak bisa menghitungnya, karena menurut aturan undang-undang yang berlaku kami selaku pihak pemerintah hanya dapat melakukan perhitungan menurut bukti-bukti yang ada." jelasnya.
Sementara itu, selaku kuasa hukum Firmus CS yang juga Sekertaris DPC SPSI NIBA Kota Batam Salvius Nong kepada media ini mengatakan, pihak Disnaker sangat lemah dalam melakukan tugasnya dalam permasalahan ini,dimana bukti-bukti seperti absensi kelima karyawan tersebut dapat dilakukan perhitungan mundur dari data yang sudah dimiliki sekarang. karena selama ini pihak perusahaan tidak dapat memberikan bukti itu dengan alasan hilang, sedangkan teman-teman karyawan tersebut sangat mengharapkan ketegasan pihak Disnaker.
" Saya sangat prihatin kepada karyawan tersebut, dimana selama permasalahan ini berlanjut mereka tidak bekerja. dan untuk menapkahi keluarganya dari mana, seharusnya pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja melihat kondisi karyawan. jelasnya, saat ditemui dikantor SPSI Batam Center.
Dan pihak Managemen PT ISS Dapit selaku hrd perusahaan dan Parlin perwakilan dari Jakarta saat awak media ini mengirimi pesan singkat untuk meminta waktu dan tempat untuk melakukan konfirmasi mengenai alasan perusahaan PT ISS tidak memberi bukti tersebut, sama sekali tidak meresponnya.
Kelima orang karyawan tersebut yakni Firmus L Nduru,Parsaoran M Simbolon,Ardiansyah,Nozal Saputra, Fernando Goklugo Situmorang mengaku pernah ditawari pihak perusahaan dengan satu bulan upah, dengan syarat jangan permasalhan selesai dan tidak lagi menuntut hak-hak yang lain seperti sisa kontrak kerja dan uang pesangon.
Redaksi.