Jakarta,Buruhtoday.com - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri kembali
menunjukkan aksi cadasnya. Setelah lompat pagar saat sidak penampungan
TKI ilegal, kemarin Hanif naik truk bersama para buruh dan berorasi di
depan Istana Negara.
Saat itu ratusan buruh dari beberapa serikat pekerja berdemo menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan permintaan kenaikan upah yang layak. Demo yang digelar di jantung ibukota itu, bertepatan dengan Hari Pahlawan. "Hidup buruh. Kaum pekerja adalah bagian dari pahlawan," kata Hanif dari atas truk orasi.
Teriakan Hanif itu lantas disambut antusias ratusan buruh yang
memadati jalan raya. Setelah berorasi, Hanif menyempatkan makan camilan
gorengan bersama beberapa buruh peserta aksi.
Terkait urusan upah, Hanif menjelaskan pemerintah serius meningkatkan
kesejahteraan buruh. Menurutnya keputusan upah tidak bisa ditetapkan
sendiri oleh pemerintah atau buruh. Tetapi butuh pembicaraan lintas
pihak, yakni buruh, industry, dan pemerintah.
"Saya sengaja menyempatkan ke sini dan ini bukti pemerintah serius berada di tengah buruh dan industri untuk penetapan upah yang adil," papar menteri yang juga kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Dia
mengatakan hak-hak buruh dan kepastian iklim usaha harus bersama-sama
dilindungi. terkait dengan aksi demo yang setiap tahun selalu terjadi, Hanif tidak
mempermasalahkannya. Sebab aksi demo merupakan salah satu media dari
buruh untuk menyampaikan aspirasinya. Hanif mengingatkan setiap
pelaksanaan demo buruh berlangsung tertib.
Sementara terkait dengan desakan supaya pemerintah tidak menaikkan harga BBM, Hanif mengatakan para buruh diminta menunggu kepastian dari pemerintah. Sebab sampai saat ini belum ada tanggal pasti kenaikan BBM itu.
Selain itu Hanif mengatakan pemerintah sudah menyiapkan jaring pengaman sosial untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga BBM. Seperti pemberian uang Rp 200 ribu per bulan untuk setiap kepala keluarga miskin melalui program Simpanan Keluarga Sejahtera (SKS). Selain itu juga program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diperluas cakupannya. Serta program Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang ditingkatkan pelayanannya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Angi
Gani Nena Wea mengatakan, langkah Hanif berdialog langsung dengan buruh
di aksi demo merupakan terobosan yang patut diapresiasi. "Upaya ini
adalah pertama kali dalam sejarah Menaker dalam menemui buruh,"
paparnya. (samarinda pos.com)