TanjungUban,Buruhtoday.com - Massa buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Bintan melakukan aksi demo dengan meblokade ruas jalan masuk di Kawasan Industri Bintan ( KIB) Lobam. Akibat dari aksi tersebut ratusan buruh lainnya tidak dapat masuk bekerja.
Blokade yang dilakukan dengan melintangkan dua
unit mobil, di mana sekitar 400 buruh berunjuk rasa di jalan. Mereka
menuntut UMK 2015 naik sekitar 30 persen dari UMK 2014 sehingga menjadi
Rp 2,9 juta. Sementara hasil rapat Dewan Pengupahan Kabupaten diusulkan
sekitar Rp 2.372.000.
Demonstrasi yang dilakukan sejak pukul 06.00 awalnya dilakukan di
depan pos 1 kemudian bergerak ke arah jalan BCI sebelum pos utama masuk
KIB Lobam. Imung, seorang pekerja perusahaan di KIB Lobam saat
diwawancarai di salah satu rumah makan di Desa Teluksasah mengatakan
bahwa dirinya tidak bekerja karena tidak bisa masuk ke lokasi perusahaan
karena bl-okade tersebut. Alhasil ia bersama rekan lainnya yang naik
mobil yang sama tidak bisa masuk untuk bekerja.
“ Tidak bisa masuk mas, mau gimana lagi, palingan gaji di potong,” ujarnya kepada wartawan.
Soni, pekerja lain di perusahaan perkapalan di Lobam juga mengakui,
ia belum masuk kerja hingga pukul 12 siang karena blokade tersebut.
Biasanya pria berbadan kurus ini sekitar pukul 7 pagi sudah berada di
tempat kerja.
“ Kita telat karena tidak bisa masuk. Ada sih yang menggunakan motor
menerobos satu per satu, namun kita yang diangkut kendaraan mobil ya mau
gimana,” jelasnya.Ia menambahkan bahwa telat masuk kerja karena blokade
jalan, sedangkan untuk sweeping tidak ada.
“ Banyak yang tidak masuk kerja, mas lihat saja sendiri mereka ada
yang makan dan duduk di warung makan serta ada juga yang datang ke rumah
temannya karena memang tidak bisa masuk ke kawasan,” tambahnya.
Sementara itu, aksi demo tersebut berjalan normal. Kepala Bagian
Operasi Polres Bintan Kompol Sukmayadi yang diwawancarai mengatakan
bahwa pihaknya menurunkan sekitar 300 personel polisi, 1 pleton dari
Brimob Polda Kepri, 2 pleton dari Dalmas Polres Tanjungpinang dan 4
pleton dari Polres Bintan.
“ Sejauh ini aksi demo berjalan wajar, tidak ada kerusuhan, kondisi
hujan juga membuat suasana kondusif dan jumlah buruh tidak terlalu
banyak sebagaimana dalam laporan mereka. Untuk pengamanan di dalam
kawasan industri juga ditempatkan 10 personel dengan senjata lengkap
laras panjang. Hal ini karena Lobam sudah termasuk objek vital yang
langsung ditangani oleh divisi objek vital Polda Kepri,” terangnya. (Tanjungpinangpos).