Batam,Buruhtoday.com – Pemilik perusahaan kabur, sebanyak 380 buruh perusahaan PT Yee Wo Indonesia nasibnya terkatung-katung, Pasalnya perusahaan milik investor asal Cina itu tidak bertanggungjawab terhadap karyawannya.
PT Yee Wo Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang ada di Kawasan Industri Tunas Batam Center, khabarnya pemilik perusahaan asal Negara Cina itu kabur dari Batam pulang kekampung halamannya,Senin (19/1/2015).
Heri selaku Pengurus Unit Kerja Serikat Pekerja Metal Indonesia (PUK SPMI) PT Yee Wo Indonesia pada tim media ini mengatakan khabar yang mereka peroleh saat ini, pemilik perusahaan ( investor ) telah menyerahkan surat kuasa pada buruh yang disampaikan melalui managemen Kawasan Industri Tunas.
“ Saat ini juga kami akan pergi menemui managemen Kawasan Industri Tunas untuk mengambil surat kuasanya tersebut, ” ujar Heri.
Ratusan buruh tersebut pun kecewa terhadap Komisi IV DPRD Kota Batam, sebab pada bulan November 2014 lalu, Anggota Dewan itu pernah pernah pasang badan dan berjanji pada ratusan buruh bahwa pemilik perusahaan (investor) tidak akan kabur.
PT Yee Wo Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang ada di Kawasan Industri Tunas Batam Center, khabarnya pemilik perusahaan asal Negara Cina itu kabur dari Batam pulang kekampung halamannya,Senin (19/1/2015).
Heri selaku Pengurus Unit Kerja Serikat Pekerja Metal Indonesia (PUK SPMI) PT Yee Wo Indonesia pada tim media ini mengatakan khabar yang mereka peroleh saat ini, pemilik perusahaan ( investor ) telah menyerahkan surat kuasa pada buruh yang disampaikan melalui managemen Kawasan Industri Tunas.
“ Saat ini juga kami akan pergi menemui managemen Kawasan Industri Tunas untuk mengambil surat kuasanya tersebut, ” ujar Heri.
Ratusan buruh tersebut pun kecewa terhadap Komisi IV DPRD Kota Batam, sebab pada bulan November 2014 lalu, Anggota Dewan itu pernah pernah pasang badan dan berjanji pada ratusan buruh bahwa pemilik perusahaan (investor) tidak akan kabur.
“ Mana janji kalian wahai Anggota Dewan yang terhormat. Belum tiga bulan kalian berjanji pada kami, kenyataannya pemilik perusahaan kok sudah kabur,” kecamnya.
Pantauan tim media ini di lapangan, ratusan buruh perusahaan garmen ini mendatangi tempatnya mengais rezeki. Mereka berharap akan kejelasan status dan upah mereka yang belum dibayarkan pihak perusahaan. (red/AMOK/arya)
Pantauan tim media ini di lapangan, ratusan buruh perusahaan garmen ini mendatangi tempatnya mengais rezeki. Mereka berharap akan kejelasan status dan upah mereka yang belum dibayarkan pihak perusahaan. (red/AMOK/arya)