Buruhtoday.com - Dalam waktu dekat Jaksa Agung HM Prasetyo melalui jaksa eksekutor melakukan eksekusi jemput paksa Aiptu Labora Sitorus jika tidak mau menyerahkan diri dari tempat persembunyiannya.
" Sekarang memang tengah ditempuh langkah-langkah persuasif. Kita mengharapkan Labora Sitorus secara sukarela menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tegas Prasetyo di Kejagung, Jakarta, Jumat (13/2)
Diakui Prasetyo, untuk mengeksekusi terpidana kasus penimbunan Bahan Bakar Minyak, Pembalakan liar serta pencucian uang itu tidaklah mudah. Pasalnya warga Raja Ampat siap pasang badan untuk membela Labora, begitupun ratusan karyawan PT Rotua, perusahaan milik Labora.
" Bagaimana dia memanfaatkan masyarakat di sana, masyarakat yang katanya itu buruh-buruh mereka, karyawan mereka, kita pahamilah karena mungkin masyarakat tidak memahami, masyarakat awam yang tentunya gampang dipengaruhi dan digerakan," terang Prasetyo.
Atas pertimbangan itulah kini masih diupayakan persuasif agar Labora mau menjalankan hukumannya. Untuk sementara ini, kata Prasetyo, kejaksaan belum akan meminta bantuan pengamanan dari TNI.
" Tapi tentunya ada saatnya nanti kalau misalnya dengan cara persuasif juga belum memenuhi kewajibannya kita akan bahas plan yang lain," pungkasnya.
" Sekarang memang tengah ditempuh langkah-langkah persuasif. Kita mengharapkan Labora Sitorus secara sukarela menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tegas Prasetyo di Kejagung, Jakarta, Jumat (13/2)
Diakui Prasetyo, untuk mengeksekusi terpidana kasus penimbunan Bahan Bakar Minyak, Pembalakan liar serta pencucian uang itu tidaklah mudah. Pasalnya warga Raja Ampat siap pasang badan untuk membela Labora, begitupun ratusan karyawan PT Rotua, perusahaan milik Labora.
" Bagaimana dia memanfaatkan masyarakat di sana, masyarakat yang katanya itu buruh-buruh mereka, karyawan mereka, kita pahamilah karena mungkin masyarakat tidak memahami, masyarakat awam yang tentunya gampang dipengaruhi dan digerakan," terang Prasetyo.
Atas pertimbangan itulah kini masih diupayakan persuasif agar Labora mau menjalankan hukumannya. Untuk sementara ini, kata Prasetyo, kejaksaan belum akan meminta bantuan pengamanan dari TNI.
" Tapi tentunya ada saatnya nanti kalau misalnya dengan cara persuasif juga belum memenuhi kewajibannya kita akan bahas plan yang lain," pungkasnya.
(sumber sklalanews.com)
