Buruhtoday.com - Seleksi Tilawatil Quran (STQ)
tingkat Kota Batam ke V yang dilaksanakan di Fasum Komplek Perumahan
Bida Asri I digelar selama sepekan, 13 hingga 18 Maret. Selain
memperlombakan berbagai cabang, dalam arena itu juga terdapat bazar dari
12 kecamatan yang ada di Batam dengan menjajakan beraneka ragam produk,
mulai kuliner, handycraft, pakaian dan lainya.
Koordinator Bazar, Fabrialin mengatakan, selain stand dari kecamatan,
juga terdapat stand LPTQ Kemenag Batam dan PKK Batam. Dari stand yang
ada itu, ditargetkan omset secara keseluruhan mencapai Rp200 juta selama
acara.
“Target omset kita, Rp 7 sampai Rp 15 juta perstand selama
pelaksanaan berlangsung atau Rp 200 juta,”kata Febrialin, saat pembukaan
bazar, Jumat (13/3).
Setiap stand kecamatan memiliki keunggulan produk, baik dari jajanan
maupun kerajinan tangan. Seperti terlihat pada kecamatan Sekupang yang
memiliki produk unggulan kerupuk ikan, minuman dan makanan rosela serta
kerajinan tangan berbahan baku dari daur ulang sampah.
Sementara untuk Kecamatan Belakang Padang, memiliki produk unggulan
abon ikan belah, kerajinan sisik ikan dan lain sebagainya. Untuk
kecamatan Nongsa sendiri produk unggulannya merupakan kerajinan bunga
gonggong.
“Kesemua produk-produk yang ditawarkan dalam bazar itu merupakan, kerajinan pelaku UKM Batam,”ujar Febrialin.
Setiap stand bazar dibuat semenarik mungkin dengan ciri khas momentum
STQ. Ada yang berbentuk kubah, tulisan berlafas Al-Quran, hingga corak
warna warni.
Walikota Batam Ahmad Dahlan yang berkesempatan meninjau bazar
tersebut mengakui para pelaku UKM Batam sangat kreatif dengan
menciptakan beragam produk kerajinan maupun kuliner. Namun dibalik itu
semua, sisi pemasaran masih belum maksimal sehingga banyak karya
masyarakat Batam tidak diketahui khalayak.
“UKM kita kratif-kreatif. Cuma masalahnya pemasaran. Karena itu, UKM
harus bisa melakukan pemasaran yang baik kepada masyarakat luas.
Pemerintah juga terus membantu hal ini,”katanya.
Ia juga menginstruksikan langsung Kepada Kepala Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Batam, Yusfa Hendri untuk membantu memasarkan produk UKM
kepada wisatawan melalui travel yang ada.
“Yusfa harus mampu membawa ke travel agar sampai ke wisatawan
internasional. Namun begitu, pak Yusfa tentu memiliki kreteria juga.
Karena tidak semua produk diterima pasar. Kan banyak wisatawan datang
mencari oleh-oleh. Apapun itu, seperti gantungan kunci, ada tulisan
Batam,”katanya.
(Sumber Media Center Batam )