Batam,buruhtoday.com - Nasib empat bidan klinik Vely Fanindo hingga saat ini belum jelas, pasalnya pemilik klinik Vely hanya mau membayarkan tunjangan hari natal (THN) saja pada bipartit ke II siang tadi diruang rapat kerja Disnaker Sekupang,Batam.Rabu (11/3).
Mediasi bipartit tersebut hanya dilakukan kedua belah pihak saja yakni empat bidan dan pemilik klinik Vely yang didampingi Hrd,dan kordinator bidannya.
Informasi yang didapat awak media ini dari empat bidan yang menjadi korban PHK sepihak itu, pihak klinik Vely hanya menawarkan tunjangan hari natal (THN 1 tahun) saja, dan tidak mau membayarkan sisa kontrak kerja dan kekurangan upah dengan alasan telah melanggar peraturan perusahaan.
"Mereka hanya mau membayarkan THN saja bang," kata salah satu bidan (GN) saat keluar dari ruangan mediasi bipartit tersebut.
Menurut Bidan GN, pihak klinik Vely bersikeras tidak akan mau membanyarkan sisa kontrak kerja yang masih ada dan kekurangan upah dibawah UMK selama bekerja.
"Kami tidak akan mau membanyarkan sisa konrak kalian dan kekurangan upah itu," ujar bidan GN menirukan ucapan Siti Vera pemilik klinik Vely.
Terkait pelanggaran peraturan perusahaan yang katanya telah dilakukan empat bidan itu, bidan GN yang mewakili tiga temannya menyangkal pernyataan pemilik klinik Vely tersebut. karena menurut mereka surat peringatan (SP) sama sekali tidak pernah diterimanya saat masih aktif bekerja di klinik Vely tersebut.
"Kalau kami ada kesalahan saat bekerja, kenapa tidak pernah ada surat peringatan (SP) yang dikeluarkan klinik vely, ini sumua hanya akal bulus mereka untuk tidak mau membayarkan tuntutan kami." tutupnya.
Mediasi bipartit tersebut hanya dilakukan kedua belah pihak saja yakni empat bidan dan pemilik klinik Vely yang didampingi Hrd,dan kordinator bidannya.
Informasi yang didapat awak media ini dari empat bidan yang menjadi korban PHK sepihak itu, pihak klinik Vely hanya menawarkan tunjangan hari natal (THN 1 tahun) saja, dan tidak mau membayarkan sisa kontrak kerja dan kekurangan upah dengan alasan telah melanggar peraturan perusahaan.
"Mereka hanya mau membayarkan THN saja bang," kata salah satu bidan (GN) saat keluar dari ruangan mediasi bipartit tersebut.
Menurut Bidan GN, pihak klinik Vely bersikeras tidak akan mau membanyarkan sisa kontrak kerja yang masih ada dan kekurangan upah dibawah UMK selama bekerja.
"Kami tidak akan mau membanyarkan sisa konrak kalian dan kekurangan upah itu," ujar bidan GN menirukan ucapan Siti Vera pemilik klinik Vely.
Terkait pelanggaran peraturan perusahaan yang katanya telah dilakukan empat bidan itu, bidan GN yang mewakili tiga temannya menyangkal pernyataan pemilik klinik Vely tersebut. karena menurut mereka surat peringatan (SP) sama sekali tidak pernah diterimanya saat masih aktif bekerja di klinik Vely tersebut.
"Kalau kami ada kesalahan saat bekerja, kenapa tidak pernah ada surat peringatan (SP) yang dikeluarkan klinik vely, ini sumua hanya akal bulus mereka untuk tidak mau membayarkan tuntutan kami." tutupnya.
(NP021)
