Batam,Buruhtoday.com - Menteri Keuangan Republik Indonesia,Bambang Brodjonegoro meminta Dirjen Bea Cukai seluruh Indonesia lebih meningkatkan pengawasan disetiap perairan dengan melakukan program patroli laut dengan rutin, karena peraiaran Indonesia berbasis diempat pangkalan yakni Pangkalan Operasi Tanjung Priuk, Pangkalan Operasi Tanjung Balai Karimun, Pangkalan Operasi Batam dan Pangkalan Operasi Pentoloan.
“Patroli laut harus ditingkatkan kapabilitasnya,” ujar Bambang kepada wartawan saat meninjau Kanwil Bea Cukai Kepri di Tanjung Balai Karimun, Jumat(24/4/2015).
Menurut Bambang meskipun empat pangkalan operasi tersebut memiliki wilayah pengawasan masing masing, namun koordinasi pengawasan yang komprehensif dan berkesinambungan harus tetap terjaga agar pengawasan darat, laut dan perbatasan yang terintergrasi bisa terwujud.
“Dengan pola pengawasan yang telah teruji, petugas bea dan cukai bisa melakukan analisis intelijen terhadap kedatangan penumpang kapal laut dan pesawat udara serta lalu lintas kapal laut yang memuat barang impor, ekspor dan perdagangan antar pulau,” jelasnya.
Hal tersebut kata Bambang adalah salah satu bentuk penguatan managemen resiko dibidang pengawasan dalam dalam rangka transformasi kelembagaan yakni dengan menyusun pola pengawasan berbasis sumber daya manusia yang terlatih, dukungan sistem informasi penumpang dan kargo serta peralatan canggih melalui non-intrusive inspection technology serta dukungan anjing pelacak(K-9).
Dengan peralatan canggih yang ada, Bambang mengatakan bahwa petugas dilapangan bisa melakukan analisis melalui on-site profiling dan selanjutnya dilakukan pendalaman menggunakan non-intrusive inspection technology.
“Hari ini kami akan meninjau output dari penguatan manajemen risiko di bidang pengawasan darat,laut dan perbatasan di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Pulau Batam dan Tanjung Balai Karimun yakni penindakan terhadap upaya penyelundupan Narkotika, Psikotropika, Prekursor (NPP) serta penyelundupan beberapa komoditi strategis,” ujarnya. (red/AMOK)