Batam,Buruhtoday.com - Akibat banyaknya perusahaan tutup atau Pailit dan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada ribuan karyawan yang saat ini terjadi di Kota Batam berdampak bagi para pencari kerja yang merasa GALAU akan nasibnya.
Fadli 23' Salah satu pencari kerja dikawasan Batamindo,Muka Kuning mengatakan saat ini mencari kerja dikawasan-kawasan industri yang ada di kota Batam seperti mencari jarum yang jatuh dalam jerami, Karena banyak perusahaan tutup dan hampir semua perusahaan melakukan pengurangan karyawan.
"Wah susah cari kerja sekarang Bang, Saya sudah 7 bulan menganggur dan sudah banyak menjatuhkan lamaran kerja. Namun tak satu pun perusahaan yang memanggil." ucap Fadli saat ditemui dikawasan Industri Batamindo.Kamis(30/7/2015) pagi tadi.
Menurut Fadli, sejak Januari 2015 lalu berhenti bekerja karena habis kontrak disalah satu perusahaan Batamindo, Dia pun mengaku langsung mencari lowongan pekerjaan ke kawasan industri yang ada dikota Batam dengan harapan bisa langsung bekerja kembali.
"Dulunya saat habis kontrak kerja, Saya berharap bisa langsung bekerja kemabali. Tapi sampai saat ini masih mencari-cari. Semoga perusahaan-perusahaan di Batam membuka lowongan pekerjaan untuk kedepannya." ujarnya.
Keterangan yang sama juga dituturkan Lusi 20" yang baru saja habis kontrak dari PT Schneder satu lalu, Dia mengatakan keheranan melihat membludaknya para pencari kerja setiap hari memenuhi setiap kawasan-kawasan yang di Batam. Ditambah lagi banyaknya para calo yang berkeliaran selalu menawarkan pekerjaan dengan imbalan uang.
"Saya heran Bang, sudahlah susah mencari kerja. para pelamarpun membludak dimana-mana, dan hal inilah yang membuat peluang bagi para calo yang selalu menawarkan pekerjaan dengan imbalan uang." kata Lusi.
Hal sama pun dirasakan para pencari kerja digalangan kapal atau Shipyard, mereka tidak tau lagi harus melamar kerja kemana,sebab saat ini hampir seluruh shipyard di batam mengalami penyusutan proyek pembangunan kapal yang sangat drastis.
"Inilah nasib kami sekarang Bang, jadi pengangguran entah sampai kapan." kata Riki saat berkumpul bersama teman-temanya di depan PT ASL Shipyard mencari lowongan pekerjaan.
Menurut Riki, warga Kavling Baru Sumber Jaya,Sagulung ini hampir semua perusahaan galangan kapal sepi proyek pembangunan kapal seperti kawasan Industri kawasan Shipyard Tanjung Uncang,Sagulung,Kabil dan Batu Ampar. Dan Riki juga berpesan pada pemerintah memperhatikan masyarakatnya saat ini yang dilanda pengangguran.
"Semua sepi proyek Bang, Hanya kita berharap pada Pemerintah kota Batam melihat jeritan masyarakatnya yang dilanda pengangguran."tutupnya. (Red/ginting).
Fadli 23' Salah satu pencari kerja dikawasan Batamindo,Muka Kuning mengatakan saat ini mencari kerja dikawasan-kawasan industri yang ada di kota Batam seperti mencari jarum yang jatuh dalam jerami, Karena banyak perusahaan tutup dan hampir semua perusahaan melakukan pengurangan karyawan.
"Wah susah cari kerja sekarang Bang, Saya sudah 7 bulan menganggur dan sudah banyak menjatuhkan lamaran kerja. Namun tak satu pun perusahaan yang memanggil." ucap Fadli saat ditemui dikawasan Industri Batamindo.Kamis(30/7/2015) pagi tadi.
Menurut Fadli, sejak Januari 2015 lalu berhenti bekerja karena habis kontrak disalah satu perusahaan Batamindo, Dia pun mengaku langsung mencari lowongan pekerjaan ke kawasan industri yang ada dikota Batam dengan harapan bisa langsung bekerja kembali.
"Dulunya saat habis kontrak kerja, Saya berharap bisa langsung bekerja kemabali. Tapi sampai saat ini masih mencari-cari. Semoga perusahaan-perusahaan di Batam membuka lowongan pekerjaan untuk kedepannya." ujarnya.
Keterangan yang sama juga dituturkan Lusi 20" yang baru saja habis kontrak dari PT Schneder satu lalu, Dia mengatakan keheranan melihat membludaknya para pencari kerja setiap hari memenuhi setiap kawasan-kawasan yang di Batam. Ditambah lagi banyaknya para calo yang berkeliaran selalu menawarkan pekerjaan dengan imbalan uang.
"Saya heran Bang, sudahlah susah mencari kerja. para pelamarpun membludak dimana-mana, dan hal inilah yang membuat peluang bagi para calo yang selalu menawarkan pekerjaan dengan imbalan uang." kata Lusi.
Hal sama pun dirasakan para pencari kerja digalangan kapal atau Shipyard, mereka tidak tau lagi harus melamar kerja kemana,sebab saat ini hampir seluruh shipyard di batam mengalami penyusutan proyek pembangunan kapal yang sangat drastis.
"Inilah nasib kami sekarang Bang, jadi pengangguran entah sampai kapan." kata Riki saat berkumpul bersama teman-temanya di depan PT ASL Shipyard mencari lowongan pekerjaan.
Menurut Riki, warga Kavling Baru Sumber Jaya,Sagulung ini hampir semua perusahaan galangan kapal sepi proyek pembangunan kapal seperti kawasan Industri kawasan Shipyard Tanjung Uncang,Sagulung,Kabil dan Batu Ampar. Dan Riki juga berpesan pada pemerintah memperhatikan masyarakatnya saat ini yang dilanda pengangguran.
"Semua sepi proyek Bang, Hanya kita berharap pada Pemerintah kota Batam melihat jeritan masyarakatnya yang dilanda pengangguran."tutupnya. (Red/ginting).