Batam,Buruhtoday.com - Kepala Seksi Pidana Khusus(Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri Batam, Tengku Firdaus menegaskan bahwa penyelidikan kasus kunjungan kerja fiktif di DPRD Batam masih berjalan.
“Sejauh ini kita sudah meminta keterangan 4 anggota Dewan, Sekwan dan beberapa Staf di Sekretariat DPRD Batam. Proses masih tetap berjalan,” ujarnya kepada tim amokgroup (swarakepri.com) sore tadi, Kamis(9/7/2015) diruang kerjanya.
Firdaus juga mengatakan Kejaksaan Negeri Batam tetap komitmen untuk mengungkap kasus ini dengan menggali alat bukti dan keterangan dari pihak-pihak terkait.
“Kasus ini akan digali terus,” pungkasnya.
Seperti diketahui penyelidikan kasus kunker fiktif dan mark up anggaran kunker di DPRD Batam ini ditangani Kejaksaan sejak bulan Mei 2015 lalu, setelah menjadi headline pemberitaan di media lokal yang ada di Batam.
Pihak Kejaksaan sebelumnya juga telah meminta data perjalanan anggota Dewan termasuk data agenda kunjungan kerja (kunker) dari Sekretariat DPRD Batam.
Informasi yang diperoleh dilapangan, modus kunker fiktif yang dilakukan anggota Dewan ini beragam. Ada anggota dewan yang memang ikut berangkat ke luar kota, tapi tidak mengikuti agenda kunker di daerah tujuan. Melainkan liburan atau kepentingan lain di luar agenda kunker. (red/Amok).
“Sejauh ini kita sudah meminta keterangan 4 anggota Dewan, Sekwan dan beberapa Staf di Sekretariat DPRD Batam. Proses masih tetap berjalan,” ujarnya kepada tim amokgroup (swarakepri.com) sore tadi, Kamis(9/7/2015) diruang kerjanya.
Firdaus juga mengatakan Kejaksaan Negeri Batam tetap komitmen untuk mengungkap kasus ini dengan menggali alat bukti dan keterangan dari pihak-pihak terkait.
“Kasus ini akan digali terus,” pungkasnya.
Seperti diketahui penyelidikan kasus kunker fiktif dan mark up anggaran kunker di DPRD Batam ini ditangani Kejaksaan sejak bulan Mei 2015 lalu, setelah menjadi headline pemberitaan di media lokal yang ada di Batam.
Pihak Kejaksaan sebelumnya juga telah meminta data perjalanan anggota Dewan termasuk data agenda kunjungan kerja (kunker) dari Sekretariat DPRD Batam.
Informasi yang diperoleh dilapangan, modus kunker fiktif yang dilakukan anggota Dewan ini beragam. Ada anggota dewan yang memang ikut berangkat ke luar kota, tapi tidak mengikuti agenda kunker di daerah tujuan. Melainkan liburan atau kepentingan lain di luar agenda kunker. (red/Amok).