Buruhtoday.com - Jatuh harga minyak dunia mempengaruhi perusahaan minyak raksasa asal Belada, Royal Dutch Shell melakukan pengurangan karyawannya sebanyak 6.500 orang.
Pengurangan karyawan ini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi biaya operasional perusahaan di tengah anjloknya harga minyak dunia. Dan saat ini Shell memang sedang fokus melakukan pemotongan biaya dikarenakan penurunan harga minyak. seperti yang dikuti dari laman CNBC,Kamis(30/7).
Selain memangkas pekerja, Shell juga akan mengurangi aktivitas eksplorasi minyak. Untuk itu, Shell berencana menjual 33% sahamnya di Shell Showa, Jepang kepada kelompok petrokimia Idemitsu dengan jumlah sekitar US$ 1,4 miliar.
Dalam laporan kinerja kuartal II per 30 Juni 2015, perusahaan ini mengumumkan pendapatan laba sebesar US$ 3,4 miliar dalam waktu tiga bulan. Angka itu turun 35% dibandingkan tahun lalu.
Shell juga menyampaikan akan ada penurunan harga minyak yang berkepanjangan. "Kami mengambil keputusan yang bijaksana melihat kondisi keuangan di tengah penurunan ini. Shell juga memastikan adanya kapasistas untuk membayar dividen kepada para pemegang saham," jelas Ben van Beurden, Kepala Eksekutif Shell seperti dilansir oleh BBC.
Informasi saja, harga minyak mentah anjlok ke kisaran US$ 50 per barrel sejak Juni tahun lalu. (sumber Kontan.com).