Batam,Buruhtoday.com - Ribuan warga di tiga perumahan Batu Aji, yakni perumahan maitri indah,mutiara indah dan gurindam kelurahan Buliang terpaksa mandi menggunakan air galon. Pasalnya saluran air ATB di tiga perumahan tersebut sejak pagi dini hari sampai malam ini pukul 22.30 WIB tak kunjung hidup.
"Dari pagi tadi air sudah mati, jangankan untuk menyuci, mandi saja kami harus beli air galon." kata Ani, salah satu ibu rumah tangga di perumahan Maitri Indah. Minggu (30/8/15) sekitar pukul 20.00 WIB.
Ani 29' yang mewakili ibu-ibu lainnya di perumahan maitri indah RW 25 mengatakan, dengan matinya saluran air ATB tersebut sangat mengganggu aktifitas yang setiap harinya dilakukan mereka. Seperti Menyuci, mandi dan memasak.
"Dari pagi tadi air sudah mati, jangankan untuk menyuci, mandi saja kami harus beli air galon." kata Ani, salah satu ibu rumah tangga di perumahan Maitri Indah. Minggu (30/8/15) sekitar pukul 20.00 WIB.
Ani 29' yang mewakili ibu-ibu lainnya di perumahan maitri indah RW 25 mengatakan, dengan matinya saluran air ATB tersebut sangat mengganggu aktifitas yang setiap harinya dilakukan mereka. Seperti Menyuci, mandi dan memasak.
Bahkan ia pun sangat menyesalkan tindakan pengelola ATB yang melakukan pemadaman saluran air keperumahan tempat mereka tinggal.
"Siapa tidak kesal Pak, kerjaan kita dirumah jelas-jelas terganggu. kalau PLN yang mati kita masih bisa melakukan pekerjaan kita, ini air yang mati jadi mau pakai apa kita menyuci, mandi dan memasak." Tegasnya.
"Siapa tidak kesal Pak, kerjaan kita dirumah jelas-jelas terganggu. kalau PLN yang mati kita masih bisa melakukan pekerjaan kita, ini air yang mati jadi mau pakai apa kita menyuci, mandi dan memasak." Tegasnya.
Hal yang sama juga dirasakan warga lainnya, seperti warga perumahan mutiara indah dan gurindam. Mereka juga merasa sangat kecewa dengan pemadaman saluran air tersebut.
Nur 31' warga perumahan gurindam yang tidak jauh dari perumahan maitri indah mengaku bahwa pakaian yang direndamnya sejak malam hari harus ia cuci menggunakan air galon karena saluran air dirumahnya mati sejak pagi.
"Mau gak mau saya harus mencuci pakaian pakai air galon Pak, karena pakaian tersebut adalah merupakan pakaian seragam sekolah anak dan seragam kerja suami." ucapnya dengan kesal.
Menurutnya, kalau dirinya tidak menggunakan air galon untuk menyuci pakaian yang sudah direndam nya itu, maka anak dan suaminya tidak akan bisa melakukan aktifitasnya ke esokan hari seperti bersekolah dan bekerja.
"Ya kalau saya tak menyucinya pakai air galon, mau pakai apa anak sekolah dan suami bekerja besok pak." jelasnya.
Informasi yang diperoleh dilapangan, pemadaman saluran air ATB tersebut hanya ditiga perumahan saja. Sedangkan di perumahan Kodim yang masih merupakan tetangga perumahan maitri indah RW 25 tidak ada pemadaman saluran air ATB.
Sampai berita ini di unggah, PT Adhya Tirta Batam selaku pihak pengelola air di kota Batam belum dapat di konfirmasi.
( gordon ).
Nur 31' warga perumahan gurindam yang tidak jauh dari perumahan maitri indah mengaku bahwa pakaian yang direndamnya sejak malam hari harus ia cuci menggunakan air galon karena saluran air dirumahnya mati sejak pagi.
"Mau gak mau saya harus mencuci pakaian pakai air galon Pak, karena pakaian tersebut adalah merupakan pakaian seragam sekolah anak dan seragam kerja suami." ucapnya dengan kesal.
Menurutnya, kalau dirinya tidak menggunakan air galon untuk menyuci pakaian yang sudah direndam nya itu, maka anak dan suaminya tidak akan bisa melakukan aktifitasnya ke esokan hari seperti bersekolah dan bekerja.
"Ya kalau saya tak menyucinya pakai air galon, mau pakai apa anak sekolah dan suami bekerja besok pak." jelasnya.
Informasi yang diperoleh dilapangan, pemadaman saluran air ATB tersebut hanya ditiga perumahan saja. Sedangkan di perumahan Kodim yang masih merupakan tetangga perumahan maitri indah RW 25 tidak ada pemadaman saluran air ATB.
Sampai berita ini di unggah, PT Adhya Tirta Batam selaku pihak pengelola air di kota Batam belum dapat di konfirmasi.
( gordon ).