Batam, Buruhtoday.com - Managamen PT Goldwell Plastik Indonesia melalui pengacaranya, Ulil Azwan SH mengaku belum mengetahui akar permasalahan kasus kecelakaan kerja yang menimpa Erni Nurdin tahun 2104 lalu.
Ia berdalih baru ditunjuk sebagai pengacara perusahaan pembuat plastik yang beralamat di kawasan Industri Citra Buana III Batam Center.
"Saya baru ditunjuk tanggal 26 Agustus lalu." katanya kepada Buruhtoday.com.Senin(31/8/2015) sore.
Namun Ulil pun menambahkan, sudah menerima berkas dari hasil resume medis pemeriksaan Ct scan yang dikeluarkan pihak rumah sakit Awal Bros yang menyatakan bahwa kecelakaan kerja yang dialami korban tidak menimbulkan kecacatan.
"Dari hasil pemeriksaan ct scan yang kita terima dari tim dokter Radiologi rumah sakit Awal Bros setelah dilakukan pemeriksaaan tanggal 14 Agustus 2015 lalu adalah, kepala korban dalam batas normal dan tidak tanpak pendaharan di otak." jelasnya.
Ditambahkannya lagi, bahwa managamen tidak pernah menyuruh korban untuk berbohong ke dokter yang memeriksanya terkait kecelakaan kerja yang terjadi, dan seluruh perobatan korban semuanya ditanggung oleh pihak perusahaan.
"Keterangan korban itu tidak benar, managamen tidak pernah menyuruhya berbohong, dan perusahaan juga bertanggung jawab atas biaya perobatan korban." tegasnya.
Disinggung mengenai standart K3 yang diterapkan perusahaan. Ulil mengatakan bahwa pihak perusahaan sudah memiliki standart K3 sesuai aturan yang berlaku.
"K3 di perusahaan sudah ada, dan petugas safetynya"katanya.
Ketika disinggung terkait alasan perusahaan tidak melaporkan peristiwa kecelakaan kerja yang menimpa Erni Nurdin, ia mengaku belum mendapatkan informasi dari managamen.
Untuk diketahui sesuai dengan Undang-Undang Keselamatan Kerja dan Undang - Undang Jamsostek, peristiwa kecelakaan kerja wajib dilaporkan kepada Dinas Tenaga Kerja kota Batam dan BPJS Ketenagakerjaan tidak lebih dari 2 x 24 jam.
Sesuai Ketentuan Undang-Undang diatas, bagi perusahaan yang melanggar ketentuan ini bisa di jerat pidana.
Diberitakan sebelumnya, kondisi kesehatan Erni Nurdin, karyawan PT Goldwell Plastik Indonesia
semakin memprihatinkan pasca kecelakaan kerja yang menimpanya tahun
2014 lalu. Erni mengalami pingsan usai menemui pengawas karena undangan
yang diterimanya dari Disnaker untuk mempertemukannya dengan managamen
PT Goldwell, Kamis(26/8) pagi sekitar pukul 10.30 WIB.
Erni
Nurdin terpaksa digotong ke Mushola Disnaker untuk karena pingsan
karena pingsan saat dipintu keluar ruangan pengawas yang dijadwalkan
Disnaker kota Batam.
"Erni pingsan saat keluar ruangan pengawas Pak." kata Hadil saat menemani erni di Disnaker.
Hadil
yang juga sekertaris PUK SPSI di PT Goldwell Plastik saat mendapingi
korban mengaku, kondisi erni memang sudah tidak sehat, namun karena
undangan Disnaker yang memanggil dirinya terpaksa erni harus datang, dan
dipintu keluar ruangan pengawas itulah erni langsung pingsan. kami
menduga erni pingsan akibat dampak dari kecelakaan kerja tersebut.
Menurut
hadil, saat erni tiba diruangan disnaker itu, ia langsung mengaku
kepada petugas pengawas yang menangani kasusnya bahwa dirinya tidak bisa
duduk terlalu lama karena langsung pusing.
"Saya tidaka bisa duduk lama Pak, saya langsung pusing." ucap hadil menirukan pembicaraan erni pada petugas pengawas Disnaker.
Lanjutnya
lagi, setalah mendengar perkataan tersebut dan melihat langsung kondisi
yang dialami korban. Hariadi pengawas yang menangani kasus erni itu
langsung menyuruhnya pulang untuk beristirahat dan menyarankan agar
pengurus serikat yang mendampinginya untuk tinggal menanti kedatangan
managamen PT Goldwel.
"Pak Hariadi menyuruh erni untuk
pulang terlebih dahulu agar beristirahat karena managamen belum juga
datang menghadiri undangan pemanggilan yang dilayangkan Disnaker."
Tegasnya.
Sementara itu, menegamen PT Goodwell melalui
Lusi, Hrd mengatakan bahwa pihaknya sudah memberikan data yang jelas
kepada pihak rumah sakit Awal Bros dan juga sudah berkordinasi pada
Disnaker Batam.
"Terkait masalah Erni Nurdin, data
kami sudah jelas
dari rumah sakit Awal Bros dan kami juga sudah berkordinasi dengan
Disnaker Batam." kata Lusi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
(Red/Amok).