Batam,Buruhtoday.com - Managamen rumah sakit Awal Bros tempat Erni Nurdin mendapat perawatan pasca terjadinya kecelakaan kerja Juni 2014 lalu, tidak transfaran kapada pasiennya. Pasalnya menurut pengakuan korban, hingga saat ini dirinya belum juga mengetahui hasil resume medis dari dokter yang memeriksanya.
Maria Yuli selaku manager marketing dan Lusi sebagai staf castomer service saat dikonfirmasi Buruhtoday.com mengatakan, sesuai dengan peraturan dan payung hukumnya, bahwa resume medis pasien tidak boleh dikeluarkan pada siapa pun kecuali pada pasien yang bersangkutan.
"Kami tidak diperbolehkan mengeluarkan resume medis pasien sekecil apapun itu, karena semua itu sudah ada aturannya dan payung hukumnya Pak." Ucap Maria diruangan kerjanya, Kamis(27/8/2015) siang kemarin.
Menurut maria, untuk mengetahui resum medis pasien dirumah sakit tersebut, harus ada data-data lengkap sipasien dan kuasa bermaterai ditandatangani yang bersangkutan.
"Harus ada data lengkap dari pasien dan kuasa yang bermaterai serta di tanda tangani si pasien baru kita bisa buka resume medisnya." katanya.
diwaktu yang bersamaan. Lusi menambahkan bahwa pihaknya juga samasekali belum melihat data file resume medis si pasien yang dimaksud.
Diberitakan sebelumnya, kondisi kesehatan Erni Nurdin, karyawan PT
Goldwell Plastik Indonesia semakin memprihatinkan pasca kecelakaan kerja
yang menimpanya tahun 2014 lalu. Erni mengalami pingsan usai
menghadari undangan Disnaker untuk mempertemukannya dengan managamen
perusahaan,Kamis(26/8) pagi sekitar pukul 10.30 WIB.
Erni
Nurdin terpaksa digotong ke mushola Disnaker untuk beristirahat karena
pingsan dipintu saat keluar ruangan pengawas mengahadiri undangan
pertemuan yang dijadwalkan Disnaker Batam.
"Erni pingsan saat keluar ruangan pengawas Pak." kata Hadil saat menemani erni di Disnaker.
Hadil
yang juga sekertaris PUK SPSI di PT Goldwell Plastik saat mendapingi
korban mengaku, erni saat hendak keluar dari ruangan pengawas itu,
langsung pingsan akibat sakit yang dideritanya karena kecelakaan kerja
tersebut.
Menurut hadil, setibanya erni diruang
pengawas itu, dia langsung mengaku kepada petugas pengawas yang
menangani kasusnya bahwa dirinya tidak bisa duduk terlalu lama karena
langsung pusing.
"Saya tidaka bisa duduk lama Pak, saya langsung pusing." katanya menirukan pembicaraan erni pada petugas pengawas Disnaker.
Lanjutnya
lagi, setalah mendengar perkataan tersebut dan melihat langsung kondisi
yang dialami korban. Hariadi pengawas yang menangani kasus erni itu
langsung menyuruhnya pulang untuk beristirahat dan menyaran agar
pengurus serikat yang mendampinginya untuk tinggal menanti kedatangan
managamen PT Goldwel.
"Pak Hariadi menyuruh erni untuk
pulang terlebih dahulu untuk beristirahat karena managamen belum juga
datang menghadiri undangan pemanggilan Disnaker." Tegasnya.
Sementara
itu, menegamen PT Goodwell melalui Lusi, Hrd mengatakan bahwa pihaknya
sudah memberikan data yang jelas kepada pihak rumah sakit Awal Bros dan
juga sudah berkordinasi pada Disnaker Batam,
"Terkait
masalah Erni Nurdin, data kami sudah jelas
dari rumah sakit Awal Bros dan kami juga sudah berkordinasi dengan
Disnaker Batam." kata Lusi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
(G&G).