Batam, Buruhtoday.com - Lusi Hr managaman PT Goldwell Plastik Indonesia terkesan tertutup atau bungkam terkait kecelakaan kerja yang menimpa Erni Nurdin salah satu karyawannya. Pasalnya pihak perusahaan disinyalir tidak memiliki tenaga kerja ahli untuk menerapkan sistem kesehatan, keselamatan dan kerja (K3).
"Ibu Lusi sedang di tanjungpinang Pak,beliau sedang cuti" kata security yang bertugas di pos jaga pintu masuk perusahaan saat dikonfirmasi kemarin Selasa(12/8/2015).
"Ibu Lusi sedang di tanjungpinang Pak,beliau sedang cuti" kata security yang bertugas di pos jaga pintu masuk perusahaan saat dikonfirmasi kemarin Selasa(12/8/2015).
Informasi yang didapat Buruhtoday.com dari salah
satu karyawan yang namanya tidak mau disebut, membenarkan bahwa didalam perusahaan tidak ada Standar keselamatan, kesehatan kerja(K3) atau pun petugas safety.
"Diperusahaan ini mana ada yang namanya standar K3 atau petugas safetynya Pak." katanya
Namun, saat awak media menyambangi pihak rumah sakit Awal
Bross terkait hasil rontgen x-ray yang dilakukan dokter bagian saraf terhadap korban belum dapat dimintai keteranganya.
Diberitakan sebelumnya, Erni Nurdin 30' diduga mengalami geger otak akibat benda kerja (Robot) menimpa kepalanya, namun managamen tidak memperdulikan samasekali dengan kesehatan erni. Pasalnya saat terjadi kecelakaan kerja, managamen malah menyuruh korban untuk tidak jujur pada dokter yang memeriksanya.
Sungguh sadis yang dirasakan wanita asal timur yang tinggalnya dikavling baloi kolam, Batam ini. Dia mengaku dua kali mengalami kecelakaan kerja diperusahaan tempatnya bekerja. Akibatnya, saat ini ia sering mengalami pingsan,muntah-muntah dan hidungnya sering sekali mengeluarkan darah yang berujung ke ruang Unit Gawat Darurat (UGD) untuk dirawat.
Meskipun managamen PT Goldwell Plastik Indonesia yang beralamat di lot 6 Kawasan Citra Buana Indutri Park III, Jln Engku Putri Batam Center tersebut sudah mengetahui kejadian yang menimpanya,namun mereka seakan tidak bertanggungjawab atau lepas tangan.
Erni yang ditemani sang suami mendatangi kantor DPC SPSI yang berlamat diruko bintang raya blok B no 6 Batam center untuk meminta bantuan atas kejadian yang dialaminya. Ia menceritakan bahwa kejadian kecelakaan kerja yang dialaminya sudah dua kali terjadi, yakni pada bulan Mei 2014 lalu, yang saat itu sebuah robot pengangkut seberat 5 kg terjatuh dari ketinggian 5 meter lalu menimpa kepalanya yang mengakibatkan ia tak sadarkan diri seketika.
Dan kejadian sama juga terjadi pada bulan Juni 2014, saat itu ia bekerja dibawah mesin dan tiba-tiba sebuah martil besar dengan berat 5 kg terjatuh dari atas mesin dan menimpa kepala Erni yang mengakibatkan kepalanya berdarah dan harus dilarikan kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Meskipun managamen PT Goldwell Plastik Indonesia yang beralamat di lot 6 Kawasan Citra Buana Indutri Park III, Jln Engku Putri Batam Center tersebut sudah mengetahui kejadian yang menimpanya,namun mereka seakan tidak bertanggungjawab atau lepas tangan.
Erni yang ditemani sang suami mendatangi kantor DPC SPSI yang berlamat diruko bintang raya blok B no 6 Batam center untuk meminta bantuan atas kejadian yang dialaminya. Ia menceritakan bahwa kejadian kecelakaan kerja yang dialaminya sudah dua kali terjadi, yakni pada bulan Mei 2014 lalu, yang saat itu sebuah robot pengangkut seberat 5 kg terjatuh dari ketinggian 5 meter lalu menimpa kepalanya yang mengakibatkan ia tak sadarkan diri seketika.
Dan kejadian sama juga terjadi pada bulan Juni 2014, saat itu ia bekerja dibawah mesin dan tiba-tiba sebuah martil besar dengan berat 5 kg terjatuh dari atas mesin dan menimpa kepala Erni yang mengakibatkan kepalanya berdarah dan harus dilarikan kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Dan yang parah nya, disaat kecelakaan kerja kedua kali itulah Erni mengaku saat dibawa kerumah sakit untuk berobat oleh managamen, ia malah disuruh untuk tidak jujur kepada dokter yang memeriksanya, dan menyuruh erni mengatakan bahwa kejadian yang dialaminya bukan terjadi ditempat kerja, melainkan dikecelakaan dirumah.
"Saya disuruh berbohong ke dokter, managamen menyuruh saya untuk memberitaukan bahwa saya kecelakaan dirumah. Bahkan saya juga sudah dua kali masuk ke UGD dengan biaya sendiri Bang." kata Erni dikantor DPC SPSI Batam Center.Senin(10/8/2015) siang,sekitar pukul 14.00 WIB.
Menurut erni, sejak kejadian tersebut menimpanya. Dia mengakui mengalami penurunan kesehatan seperti kepala sering sakit, pingsan, dan bahkan hidungya mengeluarkan darah atau mimisan.
"Atas kejadian itu saya sering kepala sakit, muntah-muntah, pingsan dan hidung saya keluar darah atau mimisan. Tapi managamen tidak mau perduli atas apa yang terjadi pada saya." tutupnya.
Hingga berita ini di unggah pihak managamen perusahaan PT Godwell Plastik Indonesia, Lusi selaku HRD saat dikonfirmasi melalui via telepon atau pun pesan singkat, belum memberikan tanggapan.
"Saya disuruh berbohong ke dokter, managamen menyuruh saya untuk memberitaukan bahwa saya kecelakaan dirumah. Bahkan saya juga sudah dua kali masuk ke UGD dengan biaya sendiri Bang." kata Erni dikantor DPC SPSI Batam Center.Senin(10/8/2015) siang,sekitar pukul 14.00 WIB.
Menurut erni, sejak kejadian tersebut menimpanya. Dia mengakui mengalami penurunan kesehatan seperti kepala sering sakit, pingsan, dan bahkan hidungya mengeluarkan darah atau mimisan.
"Atas kejadian itu saya sering kepala sakit, muntah-muntah, pingsan dan hidung saya keluar darah atau mimisan. Tapi managamen tidak mau perduli atas apa yang terjadi pada saya." tutupnya.
Hingga berita ini di unggah pihak managamen perusahaan PT Godwell Plastik Indonesia, Lusi selaku HRD saat dikonfirmasi melalui via telepon atau pun pesan singkat, belum memberikan tanggapan.
don/gtng