Batam,Buruhtoday.com - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Batam, Uba Ingan Sigalingging mengatakan Disnaker Batam tidak memiliki good will dan political will untuk meningkatkan skill dan keterampilan tenaga kerja di Batam.
“Disnaker malas, itu bisa kita lihat dari anggaran yang mereka ajukan untuk pelatihan hanya sebesar Rp 5 miliar. Padahal dana IMTA tahun 2014 sebesar Rp 31 miliar,” ujarnya, Rabu(27/8/2015) siang.
Uba meminta Disnaker Batam bisa memaksimalkan potensi yang ada untuk meningkatkan keterampilan pekerja melalui pelatihan.
“Tidak ada alasan untuk tidak melakukan pelatihan karena ada anggarannya,” tegasnya.
Uba juga mengatakan untuk tahun 2015 target pendapatan dana IMTA di Batam sebesar Rp 50 miliar. Seharusnya Disnaker sebagai leading sector bisa memaksimalkan potensi ini minimal bisa mengajukan sebesar 15 persen untuk program pelatihan pekerja.
“Serikat Pekerja juga kita dorong untuk bisa menkomunikasikan hal tersebut dengan Disnaker Batam,” jelasnya.
Ketika disinggung mengenai pengawasan penyelenggaraan pelatihan kerja yang telah dilakukan beberapa SKPD tahun 2014, Uba meminta Pemko Batam transparan dan menyampaikan ke publik.
“Kita minta mereka untuk transparan berapa jumlah pelatihan yang sudah dilakukan selama ini,” tegasnya.
Menurutnya beberapa SKPD di Pemko Batam yang mendapatkan dana IMTA untuk menggelar pelatihan diantaranya, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas UKM dan Badan Pemberdayaan Perempuan. (red/Amok).