Dari 161 Kasus, 1646 Pekerja Jadi Korban PHK
Batam,Buruhtoday.com - Jumlah pengangguran di Batam terus bertambah. Setelah 11 perusahaan mem-PHK 4831 pekerjanya dan 5 perusahaan melakukan pengurangan sebanyak 1401 pekerjanya. Sebanyak 1646 pekerja ternyata juga menjadi korban PHK dari 161 kasus yang saat ini sedang ditangani Disnaker Batam.
Berdasarkan data Disnaker Batam, pada semester I tahun ini, terhitung Januari - July 2015, ada sebanyak 161 kasus yang sedang ditangani yakni kasus kontrak kerja,PKWT dan PHK sepihak dengan jumlah korban sebanyak 1646 pekerja.
Dari data yang ada, pada bulan Januari 2015 tercatat ada 29 kasus dengan jumlah pekerja 440 orang, bulan Februari 17 kasus jumlah pekerja 238 orang, bulan Maret 26 kasus dengan jumlah pekerja 143 orang, bulan April 21 kasus jumlah pekerja 280 orang, bulan Mei 20 kasus jumlah pekerja 315 orang, bulan Juni kasus 25 kasus jumlah pekerja 181 orang, bulan July 23 kasus jumlah pekerja 49 orang.
Dari data yang ada, pada bulan Januari 2015 tercatat ada 29 kasus dengan jumlah pekerja 440 orang, bulan Februari 17 kasus jumlah pekerja 238 orang, bulan Maret 26 kasus dengan jumlah pekerja 143 orang, bulan April 21 kasus jumlah pekerja 280 orang, bulan Mei 20 kasus jumlah pekerja 315 orang, bulan Juni kasus 25 kasus jumlah pekerja 181 orang, bulan July 23 kasus jumlah pekerja 49 orang.
Dengan adanya 1646 pekerja yang menjadi korban PHK sepihak, ditambah dengan korban PHK perusahaan yang tutup, maka jumlah angka pengangguran pada semester I periode Januari-July 2015 di Batam telah mencapai 7878 orang.
Diberitakan sebelumnya. Tingkat pengangguran di kota Batam diperkirakan akan terus bertambah seiring melemahnya perekonomian pemerintah, dan angka pengangguran tersebut diduga akan jauh lebih besar dari tiga tahun sebelumnya yakni tahun 2012 ada sebanyak 25.391 orang, lalu pada tahun 2013 meningkat menjadi 32.031 orang, dan tahun 2014 naik lagi hingga mencapai 35.735 orang (Survei BPS, red).
Indikasi itu bisa dilihat dari banyaknya perusahaan asing yang gulung tikar dengan dalih tidak ada order serta pailit.
Menurut data yang dikeluarkan Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, pada semester pertama 2015 saja sudah ada 11 perusahaan tidak ada orderan dan pailit. yang mengakibatkan sebanyak 4.831 buruh harus kehilangan pekerjaannya karena menjadi korban PHK.
Berikut data lengkapnya:
1. PT Nakano S Batam : 135 orang (Tidak ada order)
2. PT Hydro Jet Marine : 20 orang (Pailit)
3. PT Ye Woo Indonesia : 333 orang (Pailit)
4. PT Siemens HI : 579 orang (Pailit)
5. PT Fujitech : 52 orang (Tidak ada order)
6. PT BSM : 10 orang (Tidak ada order)
7. PT Bintan Anugerah : 24 orang (Tidak ada order)
8. PT Nidec Sankyo Jepang : 3.300 orang (Tidak ada order)
9. PT Dhiva Sarana Metal : 113 orang (Pailit)
10. PT Jasa Prima Mandiri : 160 orang (Tidak ada order)
11. PT Heat Exchange Ina : 105 orang (Pailit)
Data yang ada diatas belum termasuk pengurangan tenaga kerja dari 5 perusahaan karena mengalami sepi proyek sejak January sampai July 2015, yang mengakibatkan angka pengangguran bertambah sebanyak 1.401 orang. Seperti PT Nippon Steel sebanyak 115 buruh, PT Nanindah Mutiara Shipyard 300 buruh, PT Usda Seroja Jaya sebanyak 900 orang, PT Aker Solution 95 buruh, dan PT Philips Industries 106 pekerja.
Maka sejauh ini total buruh yang menjadi korban perusahaan tutup dan PHK mencapai 6.232 orang.
“Data yang ada belum termasuk kejadian PHK yang tidak dilaporkan kepada Disnaker,” ujar Hendra, Kasi Hubinsyaker Disnaker Batam kepada Buruhtoday.com (AMOK Group.)
Dia juga menambahkan, bahwa data tersebut tidak termasuk jumlah buruh yang setiap hari dilakukan sidang mediasi dari berbagai macam kasus berbeda seperti PHK dan PKWT di kantor Disnaker Batam.
“Itu belum lagi jumlah yang setiap harinya kita tangani terkait masalah PHK maupun PKWT,” tegasnya.
Sementara itu, data yang terpajang ada 161 kasus di papan pengumuman yang ada diruangan Hubinsayaker terlihat sejak Januari – Juli 2015 yang sudah dilaporkan pekerja ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Tanjungpinang, dan laporan dari pekerja itulah yang menjadi data Dinas Tenaga Kerja kota Batam untuk membuat laporan. Dan setiap perkaranya jumlahnya bervariasi antara satu hingga ratusan buruh.
Nah....Kalau sudah seperti ini kondisinya, apakah mungkin masyarakat Batam bisa berharap banyak pada BP Batam dan Pemko Batam ? Mana sih ivestor yang bisa menyerap tenaga kerja itu ?
Fakta dipangan bahwa pengangguran sangat menjamur disetiap sudut kota Batam seperti dari Batuaji, Sagulung, Batam Center, Nagoya, Bengkong, Batuampar, Nongsa, Kabil sampai ke Sekupang. Masyarakat mengeluhkan susahnya mencari kerja.
Lalu siapa sih yang menikmati investasi berjuta-juta dolar itu ? Jangan-jangan itu hanya investor abal-abal yang hanya modal dengkul dan punya hubungan dekat dengan oknum pejabat! (gordon).