Batam,Buruhtoday.com - Taman baca ribka Batam Melakukan kunjungan ke panti asuhan Rumah Damai di Komplek Eden Park blok G no 10 Batam Centre. Kunjungan itu dilakukan untuk merangsang minat membaca anak-anak.
Imelda selaku kordinator taman baca ribka dengan didampingi beberapa pengurus lainnya mengatakan kegiatan tersebut merupakan program prioritas taman baca ribka untuk merangsang kemauan atau minat bagi anak agar lebih gemar membaca.
"Dengan metode membaca sambil bermain serta perhatian khusus dan kasih sayang, saya rasa kita dapat menumbuh kembangkan minat baca mereka" ucap Imelda.
Dia juga menambahkan, meski dengan keterbatasan koleksi buku yang dimilikinya saat ini. Namun mereka merasa terpanggil untuk ikut membantu anak-anak dipanti asuhan tersebut dalam mengajari dan memberi masukan agar mengetahui ilmu pendidikan formal dan non formal.
"Kita terpanggil untuk mengajari anak-anak di panti asuhan ini, meskipun koleksi buku yang kami miliki terbatas." katanya.
Menurut wanita cantik asal Sumatera Utara ini, panti asuhan rumah damai yang yang dikunjunginya bersama rekan-rekannya itu harus mendapat perhatian khususnya masyarakat luas dan semua stake holder supaya apa yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia dapat terwujud dalam suatu kepedulian untuk mencardaskan kahidupan generasi bangsa.
"Saya berharap agar masyarakat luas lebih memperhatikan nasib dari anak-anak yang tinggal di panti asuhan khususnya rumah damai supaya dapat tumbuh sehat dan pintar."ucapnya.
Diwaktu yang bersamaan, Rika pengelola panti asuhan mengatakan, bahwa pihaknya meresa senang dengan adanya kegiatan seperti ini, dan mereka sangat merasa terbantu untuk mendidik anak-anak generasi penerus bangsa ini.
"Kami merasa senang dengan adanya kegiatan ini, dan mudah-mudahan anak-anak yang ada dipanti asuhan ini dapat memanfaatkan momen yang ada." jelasnya.
Rika juga berharap pada masyarakat luas atau pun pemerintah Batam untuk lebih memperhatikan nasib anak-anak yang ada dipanti asuhan.
"Ada 31 anak yang kami asuh dan didik disini pak, terdiri dari 8 orang laki-laki dan 23 orang perempuan. Dan kami berharap pemerintah Batam memberikan bantuan." pintanya.
Red/ginting.