Batam,Buruhtoday.com - Sebanyak 75 massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan masyarkat peduli hukum (Ampuh) melakukan aksi demo didepan PT Bandar Abadi Shipyard, Sagulung.
Dalam orasinya, mereka menuntut agar perusahaan membayarkan uang pesangon karyawan yang telah di PHK dan meminta perusahaan mengurangi jumlah tenaga kerja asing yang bekerja didalam perusahaan.Selasa(22/9/2015).
“Kami meminta perusahaan untuk membayarkan uang pesangon karyawan dan tenaga kerja asing dikurangi atau diganti dengan tenaga kerja lokal." kata Supriyadi selaku koordinator aksi demo dari AMPUH kepada wartawan saat berlangsungnya demo.
Ia juga menegaskan agar managemen PT Bandar Abadi memberikan uang santunan bagi setiap tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada jam kerja atau dilokasi perusahaan.
"Kita minta perusahaan membayarkan uang santunan bagi karyawan yang mengalami kecelakaan kerja dilokasi perusahaan."ujarnya.
Pantauan dilapangan, atas demo yang dilakukan puluhan massa tersebut, ahirnya pihak dari perusahaan keluar dan mengundang beberapa perwakilam untuk berunding.
Hingga berita ini di unggah, hasil perundingan antara perwakilan Aliansi dan perusahaan belum dapat dikonfirmasi.
(Koko/Amok)
Dalam orasinya, mereka menuntut agar perusahaan membayarkan uang pesangon karyawan yang telah di PHK dan meminta perusahaan mengurangi jumlah tenaga kerja asing yang bekerja didalam perusahaan.Selasa(22/9/2015).
“Kami meminta perusahaan untuk membayarkan uang pesangon karyawan dan tenaga kerja asing dikurangi atau diganti dengan tenaga kerja lokal." kata Supriyadi selaku koordinator aksi demo dari AMPUH kepada wartawan saat berlangsungnya demo.
Ia juga menegaskan agar managemen PT Bandar Abadi memberikan uang santunan bagi setiap tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada jam kerja atau dilokasi perusahaan.
"Kita minta perusahaan membayarkan uang santunan bagi karyawan yang mengalami kecelakaan kerja dilokasi perusahaan."ujarnya.
Pantauan dilapangan, atas demo yang dilakukan puluhan massa tersebut, ahirnya pihak dari perusahaan keluar dan mengundang beberapa perwakilam untuk berunding.
Hingga berita ini di unggah, hasil perundingan antara perwakilan Aliansi dan perusahaan belum dapat dikonfirmasi.
(Koko/Amok)
