Batam,Buruhtoday.com - Kepala Badan Keamanan Laut(BAKAMLA) RI, Laksamana Madya TNI, Desi Albert Mamahit kawatirkan kapal-kapal bemuatan limbah "Nuklir" berbendera Australia yang bergerak dari Prancis melewati perairan Indonesia mengancam kelestarian laut. Pasalnya limbah yang diangkut kapal tersebut sangat berbahaya dan dikawatirkan tumpah atau sengaja dibuang di wilayah perairan Indonesia.
Desi Albert Mamahit mengatakan pihaknya akan terus memonitor pergerakan kapal-kapal tersebut sejak dari prancis ke pantai barat Africa dan saat ini kapal tersebut sudah berada di pantai selatan Africa.
"Berdasarkan data dan informasi dari agen kita, diduga kuat kapal yang bermuatan limbah nuklir tersebut akan melewati perairan Indonesia. Nah, itulah yang membuat kita kawatir. Jangan sampai nantinya sengaja dibuang di laut kita" kata Mamahit, Sabtu(20/11/2015) kemarin.
Ia juga menjelaskan, sebenarnya tujuan kapal-kapal tersebut ke Negara Australia, namun begitu, pihaknya akan tetap memantau langsung gerakan kapal sampai ke negara tujuan. Atau naik ke atas seperti Samudra Hindia atau ke utara selat Malaka.
"Kalau mereka naik ke atas(selat Malaka-red) kita akan berkordinasi dengan TNI AL dan POLAIR untuk segara beraksi menghalaunya." tegas Mamahit.
Ia juga menambahkan, pusat komando Puskodal yang di Jakarta memiliki alat yang bisa mentrack pergerakan kapal 2-3 bulan terahir.
"Nah, kapal bermuatan limbah nuklir itu, setelah kita pelajari secara treck mundur 2-3 bulan yang lalu pernah masuk ke perairan Indonesia melalui selat Malaka. Dan tentunya ini yang harus kita awasi, jangan sampai ada pencemaran. Karena ini sangat membahayakan wilayah laut kita." tutupnya. (red/gtg)
Desi Albert Mamahit mengatakan pihaknya akan terus memonitor pergerakan kapal-kapal tersebut sejak dari prancis ke pantai barat Africa dan saat ini kapal tersebut sudah berada di pantai selatan Africa.
"Berdasarkan data dan informasi dari agen kita, diduga kuat kapal yang bermuatan limbah nuklir tersebut akan melewati perairan Indonesia. Nah, itulah yang membuat kita kawatir. Jangan sampai nantinya sengaja dibuang di laut kita" kata Mamahit, Sabtu(20/11/2015) kemarin.
Ia juga menjelaskan, sebenarnya tujuan kapal-kapal tersebut ke Negara Australia, namun begitu, pihaknya akan tetap memantau langsung gerakan kapal sampai ke negara tujuan. Atau naik ke atas seperti Samudra Hindia atau ke utara selat Malaka.
"Kalau mereka naik ke atas(selat Malaka-red) kita akan berkordinasi dengan TNI AL dan POLAIR untuk segara beraksi menghalaunya." tegas Mamahit.
Ia juga menambahkan, pusat komando Puskodal yang di Jakarta memiliki alat yang bisa mentrack pergerakan kapal 2-3 bulan terahir.
"Nah, kapal bermuatan limbah nuklir itu, setelah kita pelajari secara treck mundur 2-3 bulan yang lalu pernah masuk ke perairan Indonesia melalui selat Malaka. Dan tentunya ini yang harus kita awasi, jangan sampai ada pencemaran. Karena ini sangat membahayakan wilayah laut kita." tutupnya. (red/gtg)