Jakarta,Buruhtoday.com - Rencana mogok kerja nasional yang akan dilakukan buruh mendapat respon dari elemen masyarakat yang tergabung dalam Koordinator Komunitas Masyarakat Pencinta - Kedamaian Indonesia Hakiki (KMP-KIH).
Ketua Presidum KMP-KIH Fadly Zein meminta kepada buruh dalam menyampaikan aspirasi nantinya kepada pemerintah harus lebih dapat memperhatikan masyarakat luas tanpa menganggu aktivitas orang banyak.
"Buruh harus saling memahami keluh kesah masyarakat khususnya para pengguna jalan yang terjebak macet," kata Fadly, di Jakarta, Jumat (6/11/2015).
Hal itu menyikapi adanya ancaman buruh yang melakukan mogok nasional serentak di seluruh Indonesia. Menurut Fadly, aksi mogok kerja nasioanal yang akan dilakukan para buruh itu malah merugikan ekonomi nasional karena aktivitas menjadi terhenti.
"Sampaikan aspirasi secara damai dan santun sesuai aturan hukum yang berlaku, jangan brutal. Demo boleh-boleh saja tapi taat aturan jangan merugikan orang lain," tegasnya.
Ia juga menegaskan, aksi blokir tol oleh para buruh bisa dianggap sebagai bentuk pelanggaran hak orang lain. Hak menyatakan pendapat sangat diperbolehkan dan diatur undang-undang, namun dalam menyampaikan haknya para buruh juga harus mementingkan hak orang lain.
Fadly juga menduga, ada pihak tertentu yang sengaja mengolah isu demo buruh mencabut PP No 78/2015 soal pengupahan untuk kepentingan yang lain.
"Aksi penutupan tol akan merugikan masyarakat, dan akan melemahkan aksi mereka sendiri," pungkasnya.
(Sumber Okezone.com).
(Sumber Okezone.com).