Batam,Buruhtoday.com - Meski hujan deras menguyur kota Batam dihari ketiga mogok nasional. Ribuan buruh yang tergabung dari berbagi elemen serikat pekerja/buruh kembali mendatangi kantor gedung Pemko Batam.
Mereka tetap melakukan perjuangannya menolak Peraturan Pemerintah(PP) Nomor 78 tentang pengupahan yang dianggap menyengsarakan buruh.
Dalam orasinya, Prapto selaku Panglima Garda Metal FSMPI Batam mengatakan, selama tiga hari melakukan aksi unjuk rasa, belum ada satupun pejabat Pemko atau DPRD Batam yang terbuka hatinya untuk menemui para buruh.
"Sudah tiga hari kami melakukan unjuk rasa, tapi tak satu pun pejabat baik dari pemko atau DPRD yang menemui kami." kata Suprapto, Kamis(26/11/2015) pukul13.00WIB.
Ia juga menambahkan bahwa seluruh buruh di Batam atas Gubernur Kepri yang menghapuskan Upah Minimum Kelompok Usaha(UMKU). karena upah harus seeuai resiko kerja dimasing-masing sektor.
"Jangan disamakan dong, upah pekerja galangan dengan upah pekerja toko. Kalau itu disamakan, ribuan buruh galangan kapal akan memilih jadi karyawan toko." ucap Prapto.
Para buruh juga mengecam pemerintah untuk bertindak tegas menyikapi aksi buruh yang sama sekali sampai saat ini belum mendapat respon, buruh berjanji apabila akan terus melakukan aksi unjuk rasa sampai kapanpun.
"Kami akan terus di sini, kalau waktunya sudah habis, kami akan memperpanjang izin unjuk rasa
lagi." ujar salah satu buruh lainnya saat berorasi
Pantauan dilapangan, para buruh yang melakukan aksi unjuk rasa tersebut hingga pukul 15.00 WIB masih terus bertambah dari berbagai kawasan industri. Dan aksi mogok nasional unjuk rasa ini akan berpuncak pada tanggal 27 Nopember 2015, besok.
red/jf.
