Batam,Buruhtoday.com - Puluhan buruh supir tangki PT Pertamina (persero) melakukan aksi mogok kerja di depan gudang Objek Vital Nasional Kabil II di Jalan Raya Pelabuhan CPO.Batam. Mereka menuntut sistim pengupahan dan kontrak kerja yang tidak jelas diberikan managemen PT Sapta Sarana Sejahtera.
Akibat aksi mogok kerja tersebut, aktifitas pengiriman Bahan Bakar Minyak (BBM) PT Pertamina ke beberapa SPBU di Batam sempat lumpuh selama 4 jam. Puluhan supir truk tangki milik PT Pertamina (Persero) tersebut tidak mau mengoperasikan truk tangki sebelum managemen melakukan perundingan terkait permasalahan yang terjadi.
Mogok kerja yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB tersebut mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan TNI AD Batalyon 134 yang terlihat berjaga-jaga didepan pintu masuk gudang.
"Kami akan tetap melakukan pemblokiran sampai pihak managemen mau berunding." kata Ketua PUK SPSI, Sapta Sarana Senin(2/11/2015) didepan pintu masuk gudan.
Sapta jug mengaku sejak 2011 lalu, seluruh karyawan sangat dirugikan dengan pemotongan upah yang tidak jelas seperti NKM (Nilai Kerja Minimum), SIOD, Bonus, pemotongan bonus Rp 1.180.000, kelebihan jam kerja, THR, tunjangan
daerah, dan cuti.
"Yang jelasnya kami meminta sistim MKM dihapuskan. Managemen harus mengikuti peraturan Undang-Undang yang berlaku, karena kami tidak meminta lebih." tegasnya.
Pantauan dilapangan, sekitar pukul 10.30 WIB. Ketua DPC K SPSI Batam, Setia Putra Tarigan bersama pengurus PUK lainnya berangkat ke kantor PT Patra Niaga yang beralamat di Pelabuhan untuk melakukan perundingan dengan managemen . Dan puluhan karyawan lainnya kembali melakukan aktifitas seperti biasa.
Red/gr.