Aksi puluhan supir duduk didepan gudang OVN Kabil II. |
Sebanyak 24 pengurus dan anggota PUK-SPSI yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja(PHK) sepihak akan bergabung bersama ratusan anggota SP NIBA Kota Batam melakukan aksi demo didepan gudang Objek Vitas Nasional Kabil II.
"Kami akan melakukan aksi demo ini selama dua hari berturut-turut yakni Senin,15 - 16 Desember." kata Jones Pandapotan selaku Wakil Ketua PUK-SPSI perusahaan.Minggu(14/12/2015) di kantor DPC K-SPSI Batam Center.
Menurut Jones, inilah alasan mereka melakukan aksi demo ke PT Patra Niaga, diataranya adalah :
- Hasil perundingan yang sudah 5x dilakukan secara tripartit tidak ada kesepakatan.
- Managemen PT Patra Niaga melakukan PHK sepihak secara lisan kepada 24 karyawan.
- Managemen PT Patra Niaga melakukan pemotongan upah karyawan sebesar Rp 1.180.000/ bulannya.
- Pembayaran uang lembur tidak jelas.
- Penghapusan uang makan setiap hari.
Diberitakan sebelumnya, Kasus PHK sepihak yang dilakukan managemen PT Patra Niaga kepada seluruh pengurus dan anggota PUK SPSI supir truk tangki pertamina mendapat kecaman keras dari Ketua DPC K-SPSI Kota Batam,Setia Putra Tarigan yang meminta PT Pertamina Persero harus bertanggung jawab atas nasib 24 karyawan.
Hal
itu ditegaskan Tarigan setelah pengurus serikat melakukan perundingan
dengan managemen PT Patra Niaga yang juga dihadiri Dinas
Ketenagakerjaan(Disnaker) Kota Batam. Saat perundingan, managemen PT
Patra melimpahkan sepenuhya permasalahan yang terjadii ke PT Pertamina
Persero.
"PT
Pertamina Persero harus bertanggung jawab pada nasib karyawan, mereka
selaku Badan Usaha Milik Negara tidak melakukan aturan dari Dinas Tenaga
Kerja. Dan PT Patra Niaga sudah mengakui bahwa mereka adalah
Pertamina." kata Tarigan kepada AMOK Group.Selasa(2/12/2015).
Tarigan juga mengaku sangat kecewa atas pengakuan dari PT Patra Niaga yang tidak mau tau akan permasalahan yang terjadi kepada 24 karyawannya. Bahkan, saran yang diberikan dari Disnaker Batam sama sekali tidak ada di indahkan.
"Jujur, saya sangat kecewa kepada managemen PT Patra Niaga yang tidak mau tau akan masalah ini, dan saran yang diberikan Disnaker sama sekali tidak di indahkan atau dijalankan." ucapnya.
Ia berharap kepada pemerintah melalui Disnaker kota Batam untuk segera menindaklanjuti permasalahan yang terjadi. Dan puluhan karyawan agar dapat di pekerjakan kembali oleh pihak PT Patra Niaga dan PT Sabta Sarana Sejahtera tersebut.
"Saya berharap mereka dipekerjakan kembali, dan meminta Dinas Tenaga Kerja kota Batam menindaklanjuti secara tegas sesuai aturan yang berlaku kepada perusahaan yang membangkang." pintanya.
Lanjutnya
lagi, "Apabila nantinya belum ada keputusan yang pasti dari pihak
perusahaan, maka pihaknya akan melakukan aksi unjuk rasa senin depan.
Dan menurunkan seribu orang untuk menduduki Kantor Pertamina dan PT
Patra Niaga." tutupnya.
Sementara
itu, hingga berita ini di unggah. Pihak managemen PT Patra Niaga belum
bersedia memberikan konfirmasi terkait kasus PHK sepihak yang dialami
puluhan karyawan. (red/AMOK Group).