Ilustrasi(int). |
Medan,Buruhtoday.com - PT Satria Parang Tritis diduga terlantarkan 23 Tenaga Kerja Indonesia(TKI) di Malaysia. Pasalnya jadwal pemulangan mereka yang seharusnya berangkat besok,Senin(21/12/2015) harus ditunda menjadi tanggal 31 Desember 2015, mendatang.
"Kami ditunda pulang menjadi 31 Desember 2015. Kami berharap agar pihak Kantor BP3TKI di Medan melakukan penjemputan," kata Dedek, salah satu perwakilan TKI, melalui Whatsapp dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Sabtu(19/12) kemarin.
Dedek mengaku, penundaan pemulangan itu hingga kini belum diketahui penyebabnya. Bahkan, dia memprediksi, 23 TKI asal Sumut yang terlantar di Malaysia, akan menginjakkan kaki di Bandara Internasional Kualanamu besok (Senin,21/12/2015), sekitar pukul 21.00 WIB.
Lanjut Dedek,ia dan rekan-rekan buruh lainnya saat ini tidak memiliki uang saku lagi, terhitung 3 pekan selama tinggal di penampungan TKI di KJRI Kuching. Dan pihak keluarga juga belum mengetahui kabar pemulangan mereka.
"Kami tidak punya uang selama di sini. Pihak keluarga banyak yang belum tahu." ujarnya.
Dedek juga berharap agar BP3TKI di Medan dapat menyelesaikan keluhan dari para TKI ketika sesampainya di tanah air.
"Kita berharap pada BP3TKI agar menyelesaikan permasalahan yang ada." harapnya.
Sementara itu,Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah FSPMI Sumut,Willy Agus menyatakan agar BP3TKI di Medan dapat melakukan penjemputan terhadap para TKI yang terlantar di Malaysia tersebut.
"BP3TKI harus menjemput TKI yang terlantar di Malaysia." tegasnya.
"Kami ditunda pulang menjadi 31 Desember 2015. Kami berharap agar pihak Kantor BP3TKI di Medan melakukan penjemputan," kata Dedek, salah satu perwakilan TKI, melalui Whatsapp dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Sabtu(19/12) kemarin.
Dedek mengaku, penundaan pemulangan itu hingga kini belum diketahui penyebabnya. Bahkan, dia memprediksi, 23 TKI asal Sumut yang terlantar di Malaysia, akan menginjakkan kaki di Bandara Internasional Kualanamu besok (Senin,21/12/2015), sekitar pukul 21.00 WIB.
Lanjut Dedek,ia dan rekan-rekan buruh lainnya saat ini tidak memiliki uang saku lagi, terhitung 3 pekan selama tinggal di penampungan TKI di KJRI Kuching. Dan pihak keluarga juga belum mengetahui kabar pemulangan mereka.
"Kami tidak punya uang selama di sini. Pihak keluarga banyak yang belum tahu." ujarnya.
Dedek juga berharap agar BP3TKI di Medan dapat menyelesaikan keluhan dari para TKI ketika sesampainya di tanah air.
"Kita berharap pada BP3TKI agar menyelesaikan permasalahan yang ada." harapnya.
Sementara itu,Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah FSPMI Sumut,Willy Agus menyatakan agar BP3TKI di Medan dapat melakukan penjemputan terhadap para TKI yang terlantar di Malaysia tersebut.
"BP3TKI harus menjemput TKI yang terlantar di Malaysia." tegasnya.
(Sumber Jpnn.com)