Kadisnakertrans Kerawang,Suroto (Foto Int). |
Kerawang,Buruhtoday.com - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Karawang, Suroto mengatakan sepanjang tahun 2015 ada sekitar 3000 buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) karena situasi ekonomi nasional yang kurang kondusif.
"Banyak faktor yang mengakibatkan terjadi PHK. Di antaranya karena situasi ekonomi nasional yang kurang kondusif," kata Suroto, Jumat(18/12/2015).
"Banyak faktor yang mengakibatkan terjadi PHK. Di antaranya karena situasi ekonomi nasional yang kurang kondusif," kata Suroto, Jumat(18/12/2015).
Suroto mengakui ada beberapa faktor lain penyebab terjadinya PHK, seperti naiknya upah minimum kabupaten (UMK) yang signifikan hingga mencapai Rp3,3juta. Nominal UMK tersebut cukup besar dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Barat.
"Beberapa bulan terahir, ada dua perusahaan yang gulung tikar. Akibatnya ada 650 buruh yang mengalami PHK." jelasnya.
Namun, berdasarkan catatan Disnakertrans Karawang kata Suroto, sudah 14 perusahaan yang hengkang atau gulung tikar dari Karawang selama 2015. Sedangkan perusahaan yang mem-PHK karyawannya mencapai 100 perusahaan.
"Dari 100 perusahaan itu jumlah pekerja yang di PHK bervariasi, ada yang hanya lima orang dan ada pula sampai 300 orang yang di PHK. Jadi memang dampak kenaikan UMK meresahkan banyak kalangan pengusaha," ujarnya.
Menurut Suroto, angka pengangguran selama 2015 cukup banyak. Dan hal itu merupakan dampak dari situasi ekonomi nasional yang kurang kondusif.
"Memang angkan pengangguran sepanjang 2015 ini cukup tinggi, dan tidak menutup kemungkinan juga bertambahnya angka tersebut ketika perusahaan tidak memperpanjang perjanjian tersebut otomatis karyawan itu menganggur."tutupnya. (Sumber Antaranwews.com)