Ratusan warga ruli se-Batam menggeruduk ATB yang dinilai telah merampok hak hidup masyarakat. |
Warga menolak tata kelola air bersih yang mulai diberlakukan PT Adya Tirta Batam dengan membatasi pendistribusian air bersih kepada warga yang tinggalnya di rumah liar (ruli).
“Masa warga hanya dijatah 60 liter per hari, mau ngapain kami dengan air sedikit itu?” kecam Robert.
Menurut Oktavianus, warga lainnya tindakan ATB membatasi hak hidup masyarakat dalam mendapat air bersih sama saja dengan pembunuhan secara perlahan.
“Undang-undang negara ini sudah mengatur bahwa bumi dan sumber daya alam untuk kepentingan rakyat. ATB punya bangsa asing, kok merampas hak hidup rakyat miskin seperti kami,” ketusnya. (red/AMOK)