Para Siswa SMP 20 Batam Berkumpul di Lapangan Menunggu Hasil UN. (Foto AMOK Group). |
Batam,Buruhtoday.com - Puluhan pegawai honor SPM Negeri 20 Batam belum menerima gaji sejak bulan November 2015 lalu. Padahal setiap mereka harus mengeluarkan biaya untuk pergi kesekolah, dan pihak sekolah seakan tidak perduli dengan kondisi tersebut.
Salah satu guru mengaku terpaksa harus berhutang kepada rentenir, agar dirinya dan keluarga tetap bisa makan dan minum.
“Pak wali dan pak wawali…tolong kami guru komite sudah lebih 2 bulan ini
belum terima gaji. Kami juga perlu makan untuk keluarga,” ujar Oi, salah
seorang guru Komite SMP 20 Sekupang Batam.
Ia juga menyebutkan bahwa kesejahteraan para tenaga guru komite dan pegawai lainnya tidak pernah diperhatikan pihak sekolah, contohnya jaminan kesehatan.
"Parah Pak, kalau kami sakit dan berobat pakai uang sendiri. Dari sekolah tidak ada memberikan apa-apa," katanya.
Sementara itu, pemberlakuan undang-undang nomor 23 tahun
2014 tentang peralihan SMK-SMA dan SLB ke Pemrov Kepri, para guru
berharap ke depannya kesejahteraan mereka tetap diperhatikan.
Bagi guru PNS dan honorer Pemko Batam, mungkin mereka sudah merasakan berbagai fasilitas gaji dan tunjangan yang manusiawi. Namun, fasilitas tersebut bertolak 180 derajat dengan kondisi para guru komite.
Bahkan informasi menyebutkan, kepala Sekolah SMP Negeri 20 Batam, Diansyah jarang datang ke sekolah. Hal itulah yang membuat para guru PNS disekolah tersebut mengikuti jejak pimpinannya, dan menyuruh guru komite untuk mengantikannya.
Sungguh memilukan melihat kondisi para guru dan tenaga kerja lainnya di sekolah tersebut. Walikota Batam dan wakilnya harus menindak tegas kepala sekolah dan Dinas Pendidikan karena tidak berprikemanusian kepada para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.
Hingga berita ini diunggah, kepala SMP 20 Batam, Diansyah belum berhasil dimintai keterangan terkait belum gajiannya para guru dan tenaga kerja lainnya di sana. (red/ AMOK Group)