Batam,Buruhtoday.com - Meski Presiden Jokowi sudah menurunkan harga bahan bakar minyak (bbm). Akan tetapi, untuk ongkos angkutan umum masih belum juga turun. Dan harga sembako dipasaran masih terus naik melambung tinggi.
Masyarakat menilai dengan turunnya harga bahan bakar(bbm) dianggap sebagai pembodohan. Pasalnya pemerintah tidak mengawal harga di sejumlah pasar tradisional di Batam.
Harga sembilan bahan pokok atau sembako dan sayur mayur justru melambung tinggi. Seperti ikan tongkol naik Rp35 ribu per kilogram dari semula Rp 28 ribu.
Tidak hanya itu, Dinas Perhubungan Pemko Batam juga dinilai tidak bertindak tegas terhadap para pelaku jasa transportasi darat maupun laut.
Ongkos angkot dan kapal feri masih tetap, membuat penurunan bbm ini tidak banyak pengaruh terhadap kehidupan masyarakat.
"Percuma saja bbm turun kalau ongkos carry dan kapal fery masih tidak turun. Ini namanya pembodohan. Coba kalau bbm naik, para pengusaha fery dan angkot tanpa ada instruksi langsung naikkan ongkos tarifnya," kata Diki warga Batam Centre, Rabu (6/1/2016).
Masyarakat Batam dan Kepri lainnya berharap, agar pemerintah Provinsi Kepri dan daerah-daerah lainnya kembali mengevaluasi biaya transportasi baik di darat maupun di laut. (Amok Group)