Buruhtoday.com - Seluruh perusahaan minyak dunia melakukan pengurangan karyawannya pasca anjlok nya harga minyak dunia yang membuat pendapatan perusahaan menurun drastis dan tidak mampu menopang belanja operasi perusahaan.
Seperti perusahaan minyak asal Malaysia, Petronas juga akan mengurangi karyawan menyusul menurunnya pendapatan perusahaan. Sebanyak 51.000 karyawan terancam kehilangan penghasilan karena pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak dapat terhindarkan lagi.
Sumber Business Daily sebagaimana dikutip The Malaysian Insider mengatakan pihak manajemen Petronas menawarkan pensiun dini untuk karyawan tetap.
Sebelumnya, The Wall Street Journal, pada Selasa (19/1) lalu melaporkan Petronas memangkas pengeluaran US$11,4 miliar (sekira Rp159 triliun). Dikutip dari MarketWatch, Petronas mengurangi pengeluaran untuk belanja operasi selama empat tahun ke depan.
CEO Petronas Datuk Wan Zulkiflee Wan Ariffin melalui internal memo menyatakan akan menunda beberapa proyek.
Anjloknya harga minyak mentah berdampak pada keuntungan Petronas hingga mengeluarkan kebijakan pemangkasan tersebut. Petronas merupakan badan usaha milik negara dengan sumbangan pendapatan terbesar proporsinya yaitu sepertiga dalam anggaran pemerintah.
Malaysia adalah negara di Asia Tenggara kedua terbesar yang memproduksi minyak, gas alam dan eksportir gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) kedua terbesar di dunia.(sumber Merahputih.com).