Ilustrasi. int |
Bekasi,Buruhtoday.com - Ratusan pencari kerja di Kecamatan Bekasi Timur mengaku tertipu oleh pihak penyalur tenaga kerja bernama Lembaga Kecil Mandiri(LKKM) Sejahtera yang beralamat di Jalan Raya Kartini,Kota Bekasi. Pencari kerja dipunggut uang dan dijanjikan akan dipekerjakan.
Merasa kesal pekerjaan yang dijanjikan tidak jelas, ratusan pencari kerja tersebut menggeruduk kantor LKKM Sejahtera dan meminta pertanggungjawaban atas janji yang diberikan.
"Saya diajak teman untuk bergabung di LKKM ini karena banyak lowongan pekerjaan yang ditawarkan," kata Sarah Sabrina 24', salah satu korban pencari kerja. Kamis(18/2/2015) kemarin.
Sarah juga menerangkan, untuk bergabung di jasa penyalur tenaga kerja tersebut, ia bersama korban lainnya diwajibkan membayar biaya jasa penyaluran kerja sebesar Rp 300 ribu selama setahun. Uang tersebut ditransfer ke rekening bank atas nama HS yang merupakan pemilik dari LKKM Mandiri.
"Katanya, khusus member dia boleh melamar kerja di perusahaan manapun yang ada di bawah naungan LKKM," ujarnya.
LKKM mengklaim perusahaan di bawah naungannya mayoritas berada di kawasan industri MM2100 Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang bergerak di bidang produksi atau pabrik.
LKKM mengklaim perusahaan di bawah naungannya mayoritas berada di kawasan industri MM2100 Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang bergerak di bidang produksi atau pabrik.
"Tapi dari sekian banyak perusahaan yang saya coba, tidak ada satu pun yang menerima saya. Bahkan, pihak HRD-nya bilang mereka tidak ada kerja sama dengan LKKM," ucap Sarah.
Ia juga mengetahui adanya lowongan pekerjaan ini dari jejaring sosial Facebook. Awalnya, ia mencari pekerjaan ke perusahaan-perusahaan yang ada di Bekasi, namun tak pernah berhasil. Suatu ketika, ia mendapat informasi lowongan pekerjaan saat dia membaca di Facebook.
Ia juga mengetahui adanya lowongan pekerjaan ini dari jejaring sosial Facebook. Awalnya, ia mencari pekerjaan ke perusahaan-perusahaan yang ada di Bekasi, namun tak pernah berhasil. Suatu ketika, ia mendapat informasi lowongan pekerjaan saat dia membaca di Facebook.
Hal senada juga dilontarkan HD 18' yang juga mengaku telah menjadi korban penipuan LKKM. "Tadi pagi kami disuruh tes fisik di Lapangan Multiguna Kota Bekasi, tapi yang melakukan tesnya tidak paham gerakan olahraga, ternyata dia cuma tukang parkir yang direkrut," katanya.
Ag 19' korban lainnya juga mengaku bahwa dirinya juga telah tertipu yayasan penyalur tenaga kerja itu tak pernah terlaksana. Bahkan, mereka terkejut begitu mengetahui yayasan tersebut tidak pernah menjalin kerja sama dengan perusahaan yang dijanjikan.
Ag 19' korban lainnya juga mengaku bahwa dirinya juga telah tertipu yayasan penyalur tenaga kerja itu tak pernah terlaksana. Bahkan, mereka terkejut begitu mengetahui yayasan tersebut tidak pernah menjalin kerja sama dengan perusahaan yang dijanjikan.
"Kami sudah cek ke perusahaannya, rupanya mereka berbohong, yayasan tidak jalin kerja sama dengan perusahaan," ujar Ag yang telah mendaftar di yayasan tersebut sejak 10 Februari 2016 lalu.
Nh 18' salah satu korban mengatakan, segala rangkaian tes yang digelar yayasan tersebut hanya akal-akalan saja. Ini agar calon pencari kerja bisa yakin terhadap aksi LKMM.
Nh 18' salah satu korban mengatakan, segala rangkaian tes yang digelar yayasan tersebut hanya akal-akalan saja. Ini agar calon pencari kerja bisa yakin terhadap aksi LKMM.
"Kami sudah cek ke sana, kagetnya bukan main. Capek-capek ikut tes dan bayar biaya administrasi rupanya nggak jalin kerja sama," kata dia.
Sementara itu, Polresta Bekasi Kota saat ini sedang menindaklanjuti kasus penipuan ratusan pekerja oleh perusahaan jasa penyalur tenaga kerja LKKM.
Sementara itu, Polresta Bekasi Kota saat ini sedang menindaklanjuti kasus penipuan ratusan pekerja oleh perusahaan jasa penyalur tenaga kerja LKKM.
"Saat ini kasusnya sedang kami tindak lanjuti dengan menggali keterangan dari para korban," kata Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota Iptu Puji Astuti.
Menurut Puji, kasus tersebut diketahui kepolisian saat sekitar 500 pencari kerja menyerbu kantor LKKM di Jalan Kartini. Mereka mendatangi kantor tersebut karena merasa ditipu dan kecewa dengan janji LKKM untuk menyalurkan mereka bekerja di sejumlah perusahaan swasta.
Menurut Puji, kasus tersebut diketahui kepolisian saat sekitar 500 pencari kerja menyerbu kantor LKKM di Jalan Kartini. Mereka mendatangi kantor tersebut karena merasa ditipu dan kecewa dengan janji LKKM untuk menyalurkan mereka bekerja di sejumlah perusahaan swasta.
Tertipu calo
Sebanyak tujuh orang warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, menjadi korban penipuan tenaga kerja oleh seorang oknum tak bertanggung jawab. Akibat perbuatan pelaku, tiap korban kehilangan uang sebesar Rp 3,5 juta.
"Ketujuh korban tersebut mengaku telah ditipu oleh seorang pelaku yang tidak begitu mereka kenal. Pelaku bernama Widya (21 tahun), warga Kampung Losari RW 03 Dusun Losari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon," kata Iptu Makmur, beberapa waktu lalu.
Makmur mengatakan, para korban awalnya diberi tahu oleh seorang teman bahwa di PT Toyo Denso yang berlokasi di kawasan MM2100, ada lowongan kerja melalui perantara. Para korban dan perantara alias pelaku kemudian berjanji untuk bertemu. Tepatnya di warung kopi dekat kantor BLK Dusun Jatiwangi.
Setelah bertemu, pelaku berjanji kepada ketujuh korban bahwa dirinya sanggup memasukkan mereka untuk bekerja di PT Toyo Denso yang berlokasi di kawasan MM2100.
Pada awalnya, kata Makmur, para korban dimintai uang muka sebesar Rp 500 ribu oleh pelaku. Selang dua pekan kemudian, tiap korban dimintai lagi uang Rp 3 juta. Jadi, jumlah total uang yang diminta pelaku untuk setiap korban sebesar Rp 3,5 juta. Total kerugian tujuh korban sebesar Rp 24,5 juta.
Para korban kemudian disuruh menunggu panggilan. Setelah ditunggu sekitar tiga bulan, ternyata tidak juga ada panggilan. "Para korban telah berusaha mencari pelaku, baik lewat telepon genggam atau mendatangi tempat keduanya pernah bertemu di depan kantor BLK," kata Makmur menjelaskan.
Malang, pelaku tidak jua menunjukkan batang hidungnya. Merasa telah tertipu, akhirnya para korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikarang Barat. (sumber Republika.co.id )
"Ketujuh korban tersebut mengaku telah ditipu oleh seorang pelaku yang tidak begitu mereka kenal. Pelaku bernama Widya (21 tahun), warga Kampung Losari RW 03 Dusun Losari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon," kata Iptu Makmur, beberapa waktu lalu.
Makmur mengatakan, para korban awalnya diberi tahu oleh seorang teman bahwa di PT Toyo Denso yang berlokasi di kawasan MM2100, ada lowongan kerja melalui perantara. Para korban dan perantara alias pelaku kemudian berjanji untuk bertemu. Tepatnya di warung kopi dekat kantor BLK Dusun Jatiwangi.
Setelah bertemu, pelaku berjanji kepada ketujuh korban bahwa dirinya sanggup memasukkan mereka untuk bekerja di PT Toyo Denso yang berlokasi di kawasan MM2100.
Pada awalnya, kata Makmur, para korban dimintai uang muka sebesar Rp 500 ribu oleh pelaku. Selang dua pekan kemudian, tiap korban dimintai lagi uang Rp 3 juta. Jadi, jumlah total uang yang diminta pelaku untuk setiap korban sebesar Rp 3,5 juta. Total kerugian tujuh korban sebesar Rp 24,5 juta.
Para korban kemudian disuruh menunggu panggilan. Setelah ditunggu sekitar tiga bulan, ternyata tidak juga ada panggilan. "Para korban telah berusaha mencari pelaku, baik lewat telepon genggam atau mendatangi tempat keduanya pernah bertemu di depan kantor BLK," kata Makmur menjelaskan.
Malang, pelaku tidak jua menunjukkan batang hidungnya. Merasa telah tertipu, akhirnya para korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikarang Barat. (sumber Republika.co.id )