Foto Istimewah .(int) |
Jakarta,Buruhtoday.com - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) beranggapan penurunan harga BBM premium dan solar yang dilakukan pemerintah sebesar Rp 500/ liter pada tanggal 1 April 2016 masih terbilang mahal.
Buruh menuntut pemerintah untuk menurunkan harga BBM menjadi Rp 5.000
per liter untuk premium dan Rp 4.500 per liter untuk solar. Tuntutan
tersebut dilakukan agar penurunan yang signifikan bisa langusng
dirasakan oleh masyarakat.
"Kalau penurunan
BBM hanya Rp 500 aneh, karena harga minyak dunia terus anjlok," ujar ketua KSPI, Said Iqbal.
Menurut Said, harga minyak dunia masih rendah yaitu dibawah 40 dollar per barel. Dia juga memaparkan harga Premium Oktan 88 bila dibandingkan dengan harga di Malaysia masih jauh lebih mahal.
Menurut Said, harga minyak dunia masih rendah yaitu dibawah 40 dollar per barel. Dia juga memaparkan harga Premium Oktan 88 bila dibandingkan dengan harga di Malaysia masih jauh lebih mahal.
"Bahkan harga BBM di Negara
tetangga yang mempunyai Oktan 92 atau 94 seperti di Malaysia atau
Amerika Serikat jauh lebih murah," kata Said.
Ia juga mengecam bahwa jangan sampai buruh dan rakyat Indonesia dibebani harga BBM untuk menutupi kerugian Pertamina.
Ia juga mengecam bahwa jangan sampai buruh dan rakyat Indonesia dibebani harga BBM untuk menutupi kerugian Pertamina.
"Perilaku ini
seperti lintah darat saja," tegasnya.
(sumber Indowarta.com )