Batam,Buruhtoday.com - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja(Satpol PP) Kota Batam, Henri menegaskan pihaknya akan melakukan penertiban terhadap seluruh kios liar di Kota Batam dalam waktu enam bulan kedepan.
"Dalam enam bulan ini, semua kios liar yang ada di Batam akan digusur habis tanpa terkecuali," ujar Hendri kepada wartawan,Jumat(8/4/2016) pagi, saat melakukan penggusuran kios liar di Bundaran pintu masuk perumahan Tropicana, Batam Center.
Menurut Henri, pihaknya sudah melakukan prosedur dengan melayangkan surat peringatan(SP) kepada para pemilik kios liar sebelum tim terpadu melakukan penggusuran.
"Sebelumnya, kita sudah dilayangkan SP 1, SP 2 dan SP 3 hingga dilakukan penggusuran," katanya.
Sementara itu, beberapa warga yang mengaku sebagai pemilik kios liar tersebut mengaku sama sekali belum pernah menerima SP 1 dan SP2.
"Sebelumnya tak ada SP 1 dan SP 2 mas, pihak penggusur hanya melayangkan SP 3 pada tanggal 24 Maret 2016 kemarin, dan sekarang mereka langsung melakukan penggusuran," kata Gamsar, kepada AMOK Group.
"Sebelumnya tak ada SP 1 dan SP 2 mas, pihak penggusur hanya melayangkan SP 3 pada tanggal 24 Maret 2016 kemarin, dan sekarang mereka langsung melakukan penggusuran," kata Gamsar, kepada AMOK Group.
Gamsar mengaku hanya memiliki usaha kios liar tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-harinya. Dan untuk kios miliknya tersebut juga, dirinya sudah mengeluarkan uang hingga puluhan juta rupiah.
"Saya cuma punya usaha ini aja mas. Kalau untuk biaya, saya sudah habis puluhan juta membeli kios tersebut dari pengelola tempat ini," keluhnya.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya, seorang wanita berpakaian merah ini sangat menyesalkan tindakan dari Pemerintah Kota Batam yang melakukan penggusuran.
"Apa Pemerintah tidak kasihan, seharusnya kan disiapkan dulu tempat yang baru bagi para pedagang, jangan main gusur aja. Kan kasihanlah mas kami ini kebingungan mau jualan kemana lagi" paparnya wanita tersrbut sambil menangis dan tidak mau menyebutkan idenditasnya.
Pantauan di lapangan, hingga pukul 11.00 WIB, 30 kios liar telah rata dengan tanah. Dan para pemilik kios hanya bisa mengumpulkan barang - barang miliknya dan puing-puing dari sisa bangunan yang dirobohkan.
"Saya cuma punya usaha ini aja mas. Kalau untuk biaya, saya sudah habis puluhan juta membeli kios tersebut dari pengelola tempat ini," keluhnya.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya, seorang wanita berpakaian merah ini sangat menyesalkan tindakan dari Pemerintah Kota Batam yang melakukan penggusuran.
"Apa Pemerintah tidak kasihan, seharusnya kan disiapkan dulu tempat yang baru bagi para pedagang, jangan main gusur aja. Kan kasihanlah mas kami ini kebingungan mau jualan kemana lagi" paparnya wanita tersrbut sambil menangis dan tidak mau menyebutkan idenditasnya.
Pantauan di lapangan, hingga pukul 11.00 WIB, 30 kios liar telah rata dengan tanah. Dan para pemilik kios hanya bisa mengumpulkan barang - barang miliknya dan puing-puing dari sisa bangunan yang dirobohkan.
red/Cr4.