Jakarta,Buruhtoday.com - Perusahaan pesawat asal Amerika Serikat, Boeing Co berencana akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja(PHK) kepada 8.000 pekerja untuk mengurangi biaya operasi yang mencapai US$ 1 miliar ditengah ketatnya persaingan dengan perusahaan pesawat asal Eropa,Airbus.
Boeing telah mengumumkan rencana PHK untuk 4.000 pekerja di divisi pesawat komersial pada pertengahan tahun, dan 550 pekerja di divisi uji terbang dan uji lab.
Menurut sumber Reuters seperti dikutip detikFinance, Kamis (31/3/2016), rencana besar perusahaan ialah memangkas 10% dari total karyawan di divisi pesawat komersial yang mencapai 80.000 pekerja.
Namun angka 8.000 pekerja tersebut disanggah oleh Boeing.
"Kita tidak ada target PHK sepanjang kita dapat mengelola biaya," kata Juru Bicara Boeing, Doug Alder.
Meski demikian, Boeing mengakui efisiensi dengan PHK pekerja sebagai bagian dari rencana perusahaan untuk lebih kompetitif. Sejalan dengan rumor PHK, saham Boeing tercatat mengalami penurunan tajam di Indeks Dow Jones yakni turun 1,88% ke US$ 128,58.
Saat ini, Boeing mempekerjakan pekerja lebih sedikit dibanding periode lalu dan memangkas berbagai biaya dalam memproduksi pesawat. Langkah ini dilakukan tiada lain untuk bersaing dengan rival beratnya, Airbus.
Beberapa analis mengakui Boeing mengalami kondisi sulit tahun ini karena penurunan permintaan pesawat berbadan lebar untuk kelas 747. Boeing juga akan mengurangi produksi pesawat berbadan lebar jenis 777 hingga 15% di 2017. Sebagai solusi, Boeing menggenjot produksi pesawat tipe 737 dan 787 dengan proses perakitan lebih efisien memakai robot.
"Mereka membangun produk terbaik dan membangun lebih cepat," kata Analis dari Jefferies, Howard Rubel.
"Tentunya keberhasilan tersebut harus dilakukan dengan jalan memangkas jumlah pekerja," tambahnya.
PHK dari posisi manajer sampai eksekutif di Boeing dinilai mampu mengurangi biaya pekerja sampai US$ 1 miliar.
"Ini akan membantu perusahaan untuk lebih kompetitif," ujar Analisis dari Sterne Agee CRT, Peter Arment.
(sumber Detik.F)