Batam,Buruhtoday.com - Kondisi peserta pemohon klaim Jaminan Hari Tua(JHT) di kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Nagoya sangat memprihatinkan. Seorang ibu dengan mengendong anaknya terhempit saat pemohon berdesak-desakan masuk di belakang kantor BPJS.
Meski situasi tersebut sudah lama terjadi, namun pihak BPJS Ketenagakerjaan terkesan menutup mata. Tidak satupun pihak sekuriti yang berada di pintu depan berinisiatif untuk mengatur kerumunan peserta tersebut.
Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Nagoya, Achmad Fatoni enggan memberikan penjelasan terkait antrian ratusan peserta pemohon yang berdesak-desakan untuk mengantri pencairan JHT.
Humas BPJS Ari Ismoyo mengatakan jadwal kegiatan pimpinannya sedang padat sehingga belum bisa dikonfirmasi.
“Kita lihat dulu jadwalnya beliau, nanti kita kabari lagi,” ujarnya saat ditemui AMOK Group di ruang tunggu antrian JHT.
Salah satu pemohon, Rumbo mengatakan pelayanan BPJS hanya terfokus pada antrian yang ada didalam kantor, sedangkan antrian warga yang berdesak-desakan dibelakang kantor untuk pemeriksaan berkas justru dibiarkan.
“Didalam saja itu mas, buktinya di belakang kami di biarkan desak-desakan. Mereka juga tahu,” ujarnya kesal.
Dia berharap pihal BPJS bisa menambah petugas untuk mengatur antrian warga, sehingga tidak ada lagi jeritan ibu-ibu yang membawa balita.
“Harusnya di tambah mas sekuritinya, kasian lihat ibu dan anaknya tadi terjepit saat antri,” bebernya.
Hingga berita ini diunggah, Kacab BPJS Ketenagakerjaan Nagoya Achmad Fatoni belum bersedia memberikan konfirmasi.
(red/dro/cr 4)
Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Nagoya, Achmad Fatoni enggan memberikan penjelasan terkait antrian ratusan peserta pemohon yang berdesak-desakan untuk mengantri pencairan JHT.
Humas BPJS Ari Ismoyo mengatakan jadwal kegiatan pimpinannya sedang padat sehingga belum bisa dikonfirmasi.
“Kita lihat dulu jadwalnya beliau, nanti kita kabari lagi,” ujarnya saat ditemui AMOK Group di ruang tunggu antrian JHT.
Salah satu pemohon, Rumbo mengatakan pelayanan BPJS hanya terfokus pada antrian yang ada didalam kantor, sedangkan antrian warga yang berdesak-desakan dibelakang kantor untuk pemeriksaan berkas justru dibiarkan.
“Didalam saja itu mas, buktinya di belakang kami di biarkan desak-desakan. Mereka juga tahu,” ujarnya kesal.
Dia berharap pihal BPJS bisa menambah petugas untuk mengatur antrian warga, sehingga tidak ada lagi jeritan ibu-ibu yang membawa balita.
“Harusnya di tambah mas sekuritinya, kasian lihat ibu dan anaknya tadi terjepit saat antri,” bebernya.
Hingga berita ini diunggah, Kacab BPJS Ketenagakerjaan Nagoya Achmad Fatoni belum bersedia memberikan konfirmasi.
(red/dro/cr 4)
