Batam,Buruhtoday.com - Warga Kampung Belian Tuak meminta Pemerintah dan BP Kawasan untuk menghentikan proyek reklamasi laut yang dilakukan PT Arsikon yan berlokasi di sepanjang laut Batam Center yakni dari laut Semakau Besar hingga ke pantai Tering Bay Golf and Country Club Nongsa, Batam, Kepulauan Riau.
Sawal, Nelayan Belian Tuak mengaku tidak setuju dengan proyek reklamasi yang akan dilakukan oleh PT Arsikon.
“Saya dan warga disini tidak setuju adanya reklamasi itu mas. Kalau proyek itu berjalan, hulunya akan tertutup, lalu air laut tidak akan masuk lagi. Dan yang disini akan menjadi danau bukan laut lagi,” ujarnya kepada AMOK Group ketika ditemui di pangkalan nelayan Kampung Tuak, Sabtu(16/4/2016) pukul 17.05 WIB.
Sawal meminta Pemerintah segera menghentikan proyek reklamasi tersebut dan memperhatikan nasib para nelayan yang terkena dampak dari penimbunan yang saat ini masih berlangsung.
“Saya berharap pemerintah melihat kita orang kecil ini, nelayan yang sekarang sudah susah mendapatkan ikan karena reklamasi yang berlangsung,” ucapnya.
Ketua RW 06 Belian Tuak Rasiman mengungkapkan bahwa sebelumnya sudah ada mediasi antara warga lima kampung dengan pihak PT Arsikon tahun 2015 lalu, namun belum ada keputusan sampai saat ini.
“Sebelumnya sudah ada mediasi, tapi belum ada keputusan sampai sekarang. Ada kabar salah satu dari 5 kampung yang ada di Belian telah menerima uang sagu hati dari PT Arsikon. Tapi saya kurang tau berapa jumlahnya,” bebernya.
Dia juga berharap Pemerintah melihat dampak reklamasi ini terhadap warga yang ada dan menghentikan penimbunan laut dan pemotongan-pemotongan bukit.
“Saya dan warga disini tidak setuju adanya reklamasi itu mas. Kalau proyek itu berjalan, hulunya akan tertutup, lalu air laut tidak akan masuk lagi. Dan yang disini akan menjadi danau bukan laut lagi,” ujarnya kepada AMOK Group ketika ditemui di pangkalan nelayan Kampung Tuak, Sabtu(16/4/2016) pukul 17.05 WIB.
Sawal meminta Pemerintah segera menghentikan proyek reklamasi tersebut dan memperhatikan nasib para nelayan yang terkena dampak dari penimbunan yang saat ini masih berlangsung.
“Saya berharap pemerintah melihat kita orang kecil ini, nelayan yang sekarang sudah susah mendapatkan ikan karena reklamasi yang berlangsung,” ucapnya.
Ketua RW 06 Belian Tuak Rasiman mengungkapkan bahwa sebelumnya sudah ada mediasi antara warga lima kampung dengan pihak PT Arsikon tahun 2015 lalu, namun belum ada keputusan sampai saat ini.
“Sebelumnya sudah ada mediasi, tapi belum ada keputusan sampai sekarang. Ada kabar salah satu dari 5 kampung yang ada di Belian telah menerima uang sagu hati dari PT Arsikon. Tapi saya kurang tau berapa jumlahnya,” bebernya.
Dia juga berharap Pemerintah melihat dampak reklamasi ini terhadap warga yang ada dan menghentikan penimbunan laut dan pemotongan-pemotongan bukit.
Sementara itu, dari hasil pantauan AMOK Group dilapangan, Sabtu (16/4/2016) pukul 16.00 WIB menggunakan Boat Nelayan, terlihat puluhan tiang pailing telah tertancap di lokasi yang akan ditimbun dan telah dibatasi dengan tumpukan karung goni yang tampak hingga kepermukaan air.
Bentuk lokasi penimbunan itu sendiri berbentuk persegi panjang dengan panjang sekitar 2 kilometer dan lebar sekitar 1 kilometer. Tampak juga ada pos jaga disekitar laut Batam Center.
Diareal lokasi yang telah ditandai tersebut, juga terlihat pasir pantai berwarna putih yang timbul hingga permukaan. Diduga pihak pengusaha sebelumnya sudah pernah melakukan penimbunan.
Bentuk lokasi penimbunan itu sendiri berbentuk persegi panjang dengan panjang sekitar 2 kilometer dan lebar sekitar 1 kilometer. Tampak juga ada pos jaga disekitar laut Batam Center.
Diareal lokasi yang telah ditandai tersebut, juga terlihat pasir pantai berwarna putih yang timbul hingga permukaan. Diduga pihak pengusaha sebelumnya sudah pernah melakukan penimbunan.
(red/Jef/cr 5)