Batam,Buruhtoday.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam beramai-ramai melakukan sidak ke tempat lokasi Mega Wisata fantasy Island di Belakangpadang. Hal itu dilakukan karena banyaknya rumor yang beredar bahwa pulau manis tersebut dicaplok negara Singapura.Senin (13/6/2016) siang.
Rombongan dewan dari Komisi I, II dan III tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Batam Iman Sutiawan. Hadir dalam tim sidak Pulau Manis tersebut Ketua Komisi I Nyanyang Haris Pratamura, Harmidi Umar Hussain, Aman, Tumbur Sihaloho dan lainnya.
Mereka mengaku akan meninjau dari dekat soal kebenaran isu yang menyebut warga Indonesia bila ingin berkunjung ke Funtasy Island harus menunjukkan pasport.
“Sidak ini menindaklanjuti keresahan dan rumor yang berkembang di masyarakat selama ini. Jangan sampai isu beralihnya Pulau Manis ke tangan Singapura, benar adanya,” ujar Iman kepada wartawan.
Seperti diketahui persoalan ini muncul setelah pihak pengembang Funtasy Island di Pulau Manis memuat peta Pulau Manis berada di kawasan Singapura dalam situs resort mereka tanpa memberi penjelasan.
Namun demikian perusahaan melalui Direktur pengembangannya Michael Yong bahwa itu adalah kesalahpamahaman semata, demikian bantahannya di The Straits Times.
red/amok
Rombongan dewan dari Komisi I, II dan III tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Batam Iman Sutiawan. Hadir dalam tim sidak Pulau Manis tersebut Ketua Komisi I Nyanyang Haris Pratamura, Harmidi Umar Hussain, Aman, Tumbur Sihaloho dan lainnya.
Mereka mengaku akan meninjau dari dekat soal kebenaran isu yang menyebut warga Indonesia bila ingin berkunjung ke Funtasy Island harus menunjukkan pasport.
“Sidak ini menindaklanjuti keresahan dan rumor yang berkembang di masyarakat selama ini. Jangan sampai isu beralihnya Pulau Manis ke tangan Singapura, benar adanya,” ujar Iman kepada wartawan.
Seperti diketahui persoalan ini muncul setelah pihak pengembang Funtasy Island di Pulau Manis memuat peta Pulau Manis berada di kawasan Singapura dalam situs resort mereka tanpa memberi penjelasan.
Namun demikian perusahaan melalui Direktur pengembangannya Michael Yong bahwa itu adalah kesalahpamahaman semata, demikian bantahannya di The Straits Times.
red/amok