Batam,Buruhtoday.com - PT Angkasa Indo Jaya yang berlamat di ruko Panbil Comersial Blok B No.2 Lantai II diduga melakukan pengretrutan ilegal terhadap ratusan buruh asal pulau Jawa untuk dipekerjakan di PT Smoe Indonesia .
Jono salah satu buruh asal Indra Mayu,Pulau Jawa, menjelaskan kronologis sampainya mereka di pulau Batam. Ia mengaku awalnya mendapat informasi lowongan kerja di Batam dari rekannya bernama Taufik, lalu ia menyebarkan informasi tersebut ke teman-temannya yang pengangguran. Kemudian, lamaran tersebut dikirim ke Batam berdasarkan permintaan perwakilan PT Angkasa Indo Jaya bernama Salafudin yang mengaku suruan Ana selaku Hrd di perusahaan tersebut.
"Taufik diminta untuk mengirimkan seluruh file lamaran yang sudah terkumpul kepada Maryono, dengan alamat Kavling Baru Punggur,Blok Cendana No.11-13, pada Mei 2016 lalu melalui paket cepat JNE" jelas Jono kepada Buruhtoday.com, Senin(20/6/2016) siang, didepan kantor PT Angkasa Indo Jaya.
Ia juga menyebutkan, setelah 2 minggu kemudian. Taufik kembali dihubungi Salafudin, dan disuruh untuk segera cepat datang ke Batam.
"Gelombang I, Kami ada 86 orang datang ke Batam dengan ongkos pribadi. setelah sampai di Bandara Hang Nadim Batam, kami langsung dijemput menggunakan mini bus dan diantarkan ke sebuah ruko di kawasan Kabil yang merupakan mes perusahaan," jelasnya.
Berselang beberapa hari kemudian, kata Jono. Salafuddin kembali meminta penambahan orang hingga gelombang ke III. Dan pada permintaan gelombang ke IV, Jono dan Taufik tidak mau menuruti permintaan Salafudin karena mereka tak kunjung dipekerjakan.
"Pada gelombang II, ada 60 orang. Gelombang III saya kurang tau bang, yang pastinya dalam group kami ada 204 orang. kami semua sudah lulus test, Induction dan cek Medical, tapi kenapa sebagian dari kami tidak diterima bekerja dan terkesan seperti ditelantarkan," ucap jono dengan wajah sedihnya mengingat sebentar lagi perayaan Lebaran Idul Fitri.
Semenatara itu, Managemen PT Angkasa Indo Jaya ketika dikonfirmasi terkesan cuek dan tidak mau tau. Bahkan salah satu wanita berkerudung tiba-tiba datang dan marah serta langsung menutup kaca jendela perusahaan.
"Ada keperluan apa media konfirmasi terkait masalah ini, kita pihak perusahaan "No Comment,". ucap wanita tersebut dengan wajah seperti tersambar petir ketika mengetahui adanya awak media yang meliput.
don.
Jono salah satu buruh asal Indra Mayu,Pulau Jawa, menjelaskan kronologis sampainya mereka di pulau Batam. Ia mengaku awalnya mendapat informasi lowongan kerja di Batam dari rekannya bernama Taufik, lalu ia menyebarkan informasi tersebut ke teman-temannya yang pengangguran. Kemudian, lamaran tersebut dikirim ke Batam berdasarkan permintaan perwakilan PT Angkasa Indo Jaya bernama Salafudin yang mengaku suruan Ana selaku Hrd di perusahaan tersebut.
"Taufik diminta untuk mengirimkan seluruh file lamaran yang sudah terkumpul kepada Maryono, dengan alamat Kavling Baru Punggur,Blok Cendana No.11-13, pada Mei 2016 lalu melalui paket cepat JNE" jelas Jono kepada Buruhtoday.com, Senin(20/6/2016) siang, didepan kantor PT Angkasa Indo Jaya.
Ia juga menyebutkan, setelah 2 minggu kemudian. Taufik kembali dihubungi Salafudin, dan disuruh untuk segera cepat datang ke Batam.
"Gelombang I, Kami ada 86 orang datang ke Batam dengan ongkos pribadi. setelah sampai di Bandara Hang Nadim Batam, kami langsung dijemput menggunakan mini bus dan diantarkan ke sebuah ruko di kawasan Kabil yang merupakan mes perusahaan," jelasnya.
Berselang beberapa hari kemudian, kata Jono. Salafuddin kembali meminta penambahan orang hingga gelombang ke III. Dan pada permintaan gelombang ke IV, Jono dan Taufik tidak mau menuruti permintaan Salafudin karena mereka tak kunjung dipekerjakan.
"Pada gelombang II, ada 60 orang. Gelombang III saya kurang tau bang, yang pastinya dalam group kami ada 204 orang. kami semua sudah lulus test, Induction dan cek Medical, tapi kenapa sebagian dari kami tidak diterima bekerja dan terkesan seperti ditelantarkan," ucap jono dengan wajah sedihnya mengingat sebentar lagi perayaan Lebaran Idul Fitri.
Semenatara itu, Managemen PT Angkasa Indo Jaya ketika dikonfirmasi terkesan cuek dan tidak mau tau. Bahkan salah satu wanita berkerudung tiba-tiba datang dan marah serta langsung menutup kaca jendela perusahaan.
"Ada keperluan apa media konfirmasi terkait masalah ini, kita pihak perusahaan "No Comment,". ucap wanita tersebut dengan wajah seperti tersambar petir ketika mengetahui adanya awak media yang meliput.
don.