MEDAN - Puluhan buruh korban PHK sepihak PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) marah saat melakukan aksi unjuk rasa setelah Sekretaris Dewan DPRD Deliserdang, Rahmad menyebut mereka dengan ucapan monyet.
Unjuk rasa di kantor DPRD Deliserdang tersebut berlangsung ricuh. Puluhan buruh sempat memasuki area dalam kantor DPRD dengan membawa keranda.
"Masak kami dibilang monyet. Itu si Rahmad gak cocok jadi pemimpin. Kami gak terima dibilang monyet gitu oleh dia. Kami minta dia segera meminta maaf," teriak buruh ramai-ramai, Kamis, (11/8/2016).
Sudah dua pekan lamanya buruh Alfamart ini menginap di kantor DPRD Deliserdang. Mereka mendesak agar DPRD merekomendasikan PT SAT dicabut izin operasional karena mereka telah melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) kepada mereka.
"Masak kami dibilang monyet. Itu si Rahmad gak cocok jadi pemimpin. Kami gak terima dibilang monyet gitu oleh dia. Kami minta dia segera meminta maaf," teriak buruh ramai-ramai, Kamis, (11/8/2016).
Sudah dua pekan lamanya buruh Alfamart ini menginap di kantor DPRD Deliserdang. Mereka mendesak agar DPRD merekomendasikan PT SAT dicabut izin operasional karena mereka telah melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) kepada mereka.
Melihat para buruh memasuki kanotr DPRD, Rahmad langsung memerintahkan Satpol PP untuk mengeluarkan para buruh dari dalam kantor DPRD.
Menurut Rahmad ia bertanggung jawab penuh atas area kantor DPRD.
"Celana dalam dan bra kalian serakkan di kantor DPRD. Kalian buat malu aja," kata Rahmad.
Setelah Satpol PP berhasil menghalau dan mengeluarkan buruh keluar area kantor selanjutnya Rahmad pun tampak menuju ruang kerjanya. Selepas itu, buruh pun berupaya menerobos barisan Satpol PP.
"Celana dalam dan bra kalian serakkan di kantor DPRD. Kalian buat malu aja," kata Rahmad.
Setelah Satpol PP berhasil menghalau dan mengeluarkan buruh keluar area kantor selanjutnya Rahmad pun tampak menuju ruang kerjanya. Selepas itu, buruh pun berupaya menerobos barisan Satpol PP.
(sumber : TRIBUN-MEDAN.com)