ARKANSAS - Perusahaan raksasa Walmart Stores Inc (WMT.N) berencana akan melakukan pemutusan hubungan kerja(PHK) kepada 7.000 buruh back-office, terutama di posisi akuntansi dan faktur di tokonya Amerika Serikat (AS).
Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (2/9/2016), juru bicara Wal-Mart Deisha Barnett mengatakan, perusahaan kini akan memotong pekerja back-office di sekitar 4.600 tokonya selama beberapa bulan ke depan. Perusahaan saat ni mempekerjakan sekitar 1,5 juta orang di AS.
Barnett mengatakan, langkah itu merupakan bagian dari upaya Wal-Mart yang memiliki lebih banyak karyawan di lantai penjualan. Pada Juni, Wal-Mart, supermarket swasta terbesar di negara itu telah mengatakan akan memotong pekerjaan back-office di ratusan toko.
Baru-baru ini, Walmart meluncurkan sistem baru untuk penjadwalan pekerja di 650 toko AS dalam upaya untuk meningkatkan tingkat staf pada saat puncak belanja.
Wal-Mart juga telah berkomitmen untuk menginvestasikan sebesar USD2,7 miliar, program-program yang melibatkan pelatihan tenaga kerja dan serangkaian kenaikan upah yang mengambil gaji minimum per jam bagi pekerja toko sebesar USD10 per jam awal tahun ini.(sumber Sindonews.com)