PADANG,PAYAKUMBUH - Anton (36) buruh proyek pengaspalan tewas ditambrak mobil travel jenis Luxio Nopol BM 1549 JU, di jalan Soekarno
Hatta, Koto Nan IV Payakumbuh Barat, Sabtu (10/9). Korban merupakan karyawan PT. Nasiotama Padang selaku pemenag tender.
Informasi di lapangan, korban tewas di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP), dengan kondisi seluruh badan luka-luka dan mengeluarkan darah seperti kepala, mulut, perut dan badannya. Meskipun kondisinya penuh berlumuran darah, beberapa orang saksi mata melarikan korban ke RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh, ternyata nyawa korban tidak dapat ditolong lagi karena sudah menghembuskan nafas terakhirnya di TKP.
Kapolres kota Payakumbuh AKBP Kuswoto melalui Kasat Lantas AKP. Yudi Satria didampingi Kanit Laka Lantas Ipda Aurman kepada sejumlah wartawan pada malam itu, mengatakan, terkait kecelakaan lalu lintas di jalan Soekarno-Hatta kota Payakumbuh, yang menewaskan seorang pekerja proyek, sopir bernama Hardian Rahmat Fajri (27).
Kapolres kota Payakumbuh AKBP Kuswoto melalui Kasat Lantas AKP. Yudi Satria didampingi Kanit Laka Lantas Ipda Aurman kepada sejumlah wartawan pada malam itu, mengatakan, terkait kecelakaan lalu lintas di jalan Soekarno-Hatta kota Payakumbuh, yang menewaskan seorang pekerja proyek, sopir bernama Hardian Rahmat Fajri (27).
Aurman menjelasakan, tersangka sopir Hardian, mengakui, travel yang dia bawa jurusan Pariaman-Pekan Baru sesampai di Kota Payakumbuh, tepatnya di ruas Jalan Soekarno-Hatta, dia melihat jalur jalan dari Koto Nan IV tepatnya di dekat persimpangan SMK 1 menuju pasar Payakumbuh ditutup dengan rambu-rambu serta mobil petugas.
Masih pengakuan sopir, awalnya dia mengikuti alur jalan yang dialihkan, namun ketika dia melihat sebuah kendaraan roda 2 masuk ke jalur yang ditutup, dia membuntutinya dari belakang. Saat itu penumpang yang ada diatas mobil hanya 2 orang.
Karena penumpangnya hanya 2 orang, berniat ingin mencari tambahan, tengok kiri kanan, agar penumpang bertambah, tidak terlihat dengan jelas, bahwasanya ada pekerjaan pengaspalan jalan ditengah malam, sedangkan mobil itu berjalan dengan kecepatan sedang, tiba-tiba dirinya melihat ada seorang pekerja yang sedang membersihkan jalan memakai alat kompresor.
Namun, karena gugup dan kehilangan kendali, mobil travel yang dikemudinya secara tak sadar menabrak pekerja tersebut, hingga terjepit masuk ke ekor truck kompresor milik PT. Nasiotama. Beberapa orang saksi malam itu bersama-sama mengeluarkan korban dari kolong truck.
Pada nalam naas itu, sewaktu pengerjaan jalan, jarak 100 meter dari lokasi pekerjaan sudah diutup dengan rambu-rambu dan jalan sudah dipagar dengan mobil petugas, begitu juga transportasi telah diarahkan ke jalan lain.
Entah bagaimana ceritanya pada malam itu, sopir travel tidak mengikuti dan mematuihi aturan rambu-rambu tersebut, hingga terjadi peristiwa maut yang tidak diingini.
”Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap tersangka sopir travel dan pihak rekanan yang bertanggungjawab atas pekerjaan itu. Sedangkan korban Anton dikabarkan sudah di jemputkan keluarganya dari rumah sakit untuk dimakamkan, “ujar Aurman.
“Kepada pihak PT. Nasiotama Padang, telah kami tegaskan agar selalu memasang rambu-rambu, setiap melakukan kerjaan di jalan raya, apa lagi di malam hari diharuskan karyawan dan pekerjanya memakai rompi atau baju yang terang, tujuannya bila terkena cahaya lampu kendaraan akan kelihatan dari jauh dan dekat, “harap Aurman. (sumber Sumbar.com)
Masih pengakuan sopir, awalnya dia mengikuti alur jalan yang dialihkan, namun ketika dia melihat sebuah kendaraan roda 2 masuk ke jalur yang ditutup, dia membuntutinya dari belakang. Saat itu penumpang yang ada diatas mobil hanya 2 orang.
Karena penumpangnya hanya 2 orang, berniat ingin mencari tambahan, tengok kiri kanan, agar penumpang bertambah, tidak terlihat dengan jelas, bahwasanya ada pekerjaan pengaspalan jalan ditengah malam, sedangkan mobil itu berjalan dengan kecepatan sedang, tiba-tiba dirinya melihat ada seorang pekerja yang sedang membersihkan jalan memakai alat kompresor.
Namun, karena gugup dan kehilangan kendali, mobil travel yang dikemudinya secara tak sadar menabrak pekerja tersebut, hingga terjepit masuk ke ekor truck kompresor milik PT. Nasiotama. Beberapa orang saksi malam itu bersama-sama mengeluarkan korban dari kolong truck.
Pada nalam naas itu, sewaktu pengerjaan jalan, jarak 100 meter dari lokasi pekerjaan sudah diutup dengan rambu-rambu dan jalan sudah dipagar dengan mobil petugas, begitu juga transportasi telah diarahkan ke jalan lain.
Entah bagaimana ceritanya pada malam itu, sopir travel tidak mengikuti dan mematuihi aturan rambu-rambu tersebut, hingga terjadi peristiwa maut yang tidak diingini.
”Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap tersangka sopir travel dan pihak rekanan yang bertanggungjawab atas pekerjaan itu. Sedangkan korban Anton dikabarkan sudah di jemputkan keluarganya dari rumah sakit untuk dimakamkan, “ujar Aurman.
“Kepada pihak PT. Nasiotama Padang, telah kami tegaskan agar selalu memasang rambu-rambu, setiap melakukan kerjaan di jalan raya, apa lagi di malam hari diharuskan karyawan dan pekerjanya memakai rompi atau baju yang terang, tujuannya bila terkena cahaya lampu kendaraan akan kelihatan dari jauh dan dekat, “harap Aurman. (sumber Sumbar.com)