Hal itu dikatakan Dwi saat audiensi dengan perwakilan Serikat Pekerja Lintas Media (SPLM) di kantor Disnaker Surabaya, Selasa (13/9/2016).
Hadir pula dalam audiensi ini Kabid Hubungan Industrial Disnaker Surabaya, Irwan Ario Wibowo. SPLM telah mengajukan pendaftaran sebagai serikat pekerja ke Disnaker sekitar sepekan lalu.
Disnaker masih memverifikasi persyaratan pembentukan SPLM sebagai serikat pekerja. Dwi mengatakan pekerja media memang harus membentuk serikat pekerja.
Sebagai buruh di perusahaan sektor lain, buruh di perusahaan media juga memiliki problem yang harus didampingi serikat pekerja.
"Kalau ada serikat pekerjanya, buruh bisa mendapat pendampingan untuk memenuhi hak-haknya," kata Dwi.
Sambil menunggu verifikasi dan pencatatan sebagai serikat pekerja, Dwi minta pengurus SPLM segera bergerak ke perusahan media di Surabaya. Sebab, pembentukan serikat pekerja harus memiliki anggota di perusahaan. Setiap serikat pekerja harus memiliki minimal lima unit atau sektor di perusahaan.
Selain mendorong pembentukan di Surabaya, Disnaker juga berharap SPLM bisa bergerak ke kabupaten/kota lain.
Menurutnya, problem buruh di perusahaan media di kabupaten/kota lain hampir sama. Tapi belum ada serikat pekerja di perusahaan media di Jawa Timur.
"Rangkul juga buruh di Pasuruan, Bojonegoro dan sebagainya. Agar nantinya SPLM bisa terbentuk di tingkat provinsi dan nasional," tambahnya. (Surya.co.id)
