MAKASAR - Puluhan massa buruh dari Gabungan Buruh Pemuda Mahasiswa Nusantara (GBPMN) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Balaikota Makassar di Jalan Ahmad Yani. Mereka meminta pemerintah agar menetapkan kenaikan Upah Minimim Kota (UMK) layak bagi kaum buruh, Senin (7/11/2016).
“Walikota harusnya menetapkan UMK Makassar sekitar Rp. 3,8 juta, jika ingin melihat buruh di Makassar sejahtera,” ujar Riswanda koordinator aksi.
Ia menagtakan, taksiran kebutuhan buruh berkeluarga dalam sebulan mencapai Rp 3,8 juta sementara penghasilan buruh dalam sebulan rata-rata hanya Rp 2,3 juta. Kondisi tersebut menuntut para buruh untuk mengambil pekerjaan diluar jam kerja.
“Upah sebesar 2,3 juta itu belum manusiawi dan jauh dari kata layak,” tegasnya.
Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto juga dinilai gagal dalam menyejahterakan 15 ribu buruh yang ada di Kota Makassar.
“Bukti kegagalan Danny, karena 15000 buruh menggantungkan nasibnya dari UMK yang jauh dari kata layak,” pungkasnya.
sumber : Pojoksusel.com
